AKSESDOTCO – Upaya Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Medan dalam meningkatkan pendapatan di libur Lebaran dan sekolah sepertinya tidak membuahkan hasil. Hiburan atraksi lumba-lumba yang didatangkan dari Jawa Tengah, sepi penonton.
Pertunjukkan yang digelar di Gelanggang Remaja, Jalan Sutomo, Medan tersebut kurang diminati masyarakat. Perharinya jumlah penonton yang hadir hanya mencapai seratusan. Padahal panitia menggelar empat sesi pertujukan mulai dari pukul 11.00 WIB sampai 20.00 WIB.
Sepinya penonton diakui Direktur Utama PD Pembangunan Kota Medan, Putrama Alkhairi. Namun, dirinya punya alasan lain kenapa atraksi lumba-lumba dan beberapa binatang lainnya tersebut sepi. Hal ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi saat ini. “Sepi peminatnya. Beberapa hari belakangan ini jumlah penonton seratusan. Tidak sampai ribuan. Mungkin karena ekonomi sedang lesu,” ungkapnya kepada aksesdotco, Jumat (30/6/2017).
Untuk sekali pertunjukkan panitia membandrol sebesar Rp55 ribu untuk tiket masuk satu orang. Tiket tersebut hanya untuk menikmati atraksi hewan berjuluk si Hitam itu dan beberapa binatang lainnya. Putrama menilai jumlah tersebut dianggap sudah pas. Sebab, biaya operasional yang dihabiskan mendatangkan atraksi tersebut juga besar.
“Kami sengaja mengundang dari Jawa Tengah. Mereka lebih murah. Kalau yang dari Jakarta biayanya lebih mahal. Kami berharap sehabis mudik ini ramai. Kemungkinan masih ada yang berlebaran di kampung halaman,” katanya.
Besarnya tiket masuk untuk sekali pertunjukkan sepertinya menjadi alasan kuat sepi penonton. Masyarakat harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk melihat sesuatu bukan hal baru. Apalagi atraksi yang ditampilkan hanya itu-itu saja. “Untuk ide memberikan hiburan di lebaran ini memang pas. Terutama yang tidak memilih berpergian ke luar kota. Tapi, biaya masuknya cukup besar. Apabila empat orang anak saja sudah Rp200 ribu lebih. Belum biaya lainnya,” ungkap Fadilah, salah satu pengunjung yang akhirnya tidak jadi menonton atraksi Si Hitam dari Laut Jawa.(eza/frz)