SINGKIL, akses.co – Bupati Aceh Singkil Dulmusrid menanggapi aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat 4 Desa di kantornya beberapa waktu lalu.
“Ya sebenarnya mereka saja tidak sabar”, Kata Dulmusrid Saat ditanya wartawan, Rabu (28/10/2020).
Warga yang unjuk rasa kemarin kan mengatasnamakan Eks-Transmigrasi, Sebenarnya warga Eks-Transmigrasi itu ketua nya Iin Cianjur, Sambungnya.
Tetapi kita sudah jalin komunikasi dengan Iin Cianjur, kenapa ada demo lagi in ? kenapa kamu sebagai ketua nya kenapa ini ada demo ?, Jelasnya sampaikan hasil komunikasi.
Nah, lanjutnya, mereka merasa seolah – olah tidak diperhatikan oleh Pemerintah Daerah, terlalu lamban kita menangani itu.
Saat ditanya siapa saja yang berhak atas lahan tersebut dan apakah Warga Eks-Transmigrasi tersebut punya hak, begini kata bupati.
“Sebenarnya kalau berbicara hak dengan tidak hak kalau memang kita atur dengan aturan”, Kata Dulmusrid.
Maka, sambungnya, waktu saya di caci maki itu saya bilang sekarang begini saja, kalau memang punya tanah disitu harta milik kamu yang sah dan jelas kamu tahu batasnya kamu tunjukkan tempat itu akan saya berikan, tapi jelas !!
“Kepemilikan tanah itu jelas diperoleh dari mana, batasnya siapa”, Tegasnya.
Kemudian, lebih lanjut ia mengatakan, tau dari 280 Ha itu dimananya.
Kalau memang tanah nya 1 patok 2 hektar, itu memang benar ada surat nya maka akan saya kasih hari itu juga, Tandasnya.
Sebelumnya, warga 4 desa (Bukit Harapan, Pea Jambu, Muara Pea, dan Srikayu) melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor Bupati Aceh Singkil pada senin 26 Oktober 2020 dengan tuntutan meminta kepada Bupati Aceh Singkil agar segera memberi kepastian terkait lahan 280 Ha. (SM)