26 C
Medan
Sabtu, 5 Oktober 2024

Kepala Daerah Diminta Tekan Inflasi ke 3%

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) soal pengendalian inflasi yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo meminta kepada kepala daerah mulai gubernur, bupati hingga wali kota soal Indonesia yang harus masuk dalam era inflasi rendah dan stabil.

“Beliau mengatakan jika inflasi itu rendah, otomatis daya beli masyarakat akan bisa dijaga, tingkat bunga diturunkan, iklim investasi semakin baik, karena semua bisa menjaga biaya produksinya. Nilai tukar bisa stabil dan pertumbuhan ekonomi akan naik,” kata Agus usai Rakornas di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, seperti dikutip Kumparan Kamis (27/7).

Adapun dalam 2 tahun terakhir, inflasi Indonesia rata-rata di angka 3-4%. Pada 2015 mencapai 3,3% dan tahun lalu 3,02%. Menurut Jokowi, sepanjang 6 tahun terakhir, inflasi di negara tetangga seperti Filipina saja bisa di bawah 3%.

“Kok Indonesia masih 5%? Sehingga semua pemerintah daerah diajak oleh Presiden, untuk menjaga pasokan pangan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan terus berkomunikasi dengan​ masyarakat dan melakukan koordinasi di antara daerah supaya kelebihan di satu daerah bisa diambil oleh daerah lain yang defisit, sehingga inflasi bisa terjaga,” papar Agus.

Dia melanjutkan, pemerintah dan BI juga sudah sepakat bahwa secara jangka menengah akan mengendalikan target inflasi, dari 4 plus minus 1% di tahun ini, mengarah ke 3 plus minus 1%. “Sehingga 2018 -2019 inflasi bisa mencapai 3,5 -4,5%,” kata Agus.

Adapun dalam APBN-P 2017 yang disahkan DPR Kamis (27/7/2017), asumsi makro yang disetujui Badan Anggaran DPR untuk inflasi ada di 4,3%. (kum/rur)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca