31.7 C
Medan
Kamis, 28 Maret 2024

Komisi III DPRD Batubara Nilai Pemindahan Kepala SD UPTD 04 Terkesan Dipaksakan

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

BATUBARA, akses.co – Ketua Komisi III DPRD Batubara Amat Mukhtas nilai pemindahan Kepala SD UPTD 04 Titi Merah terkesan dipaksakan oleh pihak Dinas Pendidikan hingga menimbulkan pelomeik berkepanjangan.

“Kalau memang bagus dia hari ini masih dibutuhkan masyarakat, tetapi dengan pergantian ini menimbulkan polemik yang berkepanjangan, ngapain dipaksakan,” cetus Mukhtas saat dikonfirmasi Senin, (11/10/2021).

Polemik pergantian Kepala SD UPTD 04 Titi Merah Kabupaten Batubara kian memanas hingga warga bersama wali murid yang sebelumnya memasangkan sebuah spanduk proten dilingkungan sekolah, hingga membawa ke lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara.

Namun protes atas kebijakan ini tidak menemukan titik temu jawaban dari Kepala Dinas Pendidikan yang pimpin oleh Ilyas S. Sitorus.

Menanggapi polemik yang dapat mengakibatkan terhambatnya proses belajar mengajar ini, Ketua Komisi III DPRD Batubara sangat menyayangkan Kadis Pendidikan tidak respek terkait persoalan ini.

Berdasarkan penelurusannya, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan bahwa protes yang telah terjadi di dua tempat tersebut tidak ada ditemukan rekayasa dari pihak manapun.

“Persoalan ini benar tidak ada rekayasanya, Komisi III akan adakan RDP kembali, dengan permintaan yang sederhana wali murid yaitu ‘Kembalikan Kepala Sekolah Kami’,” tegas Mukhtas

Saat disindir persoalan rotasi pergantian ASN, Mukhtas menyebutkan bahwa, apa susahnya meninjau kembali, agar ini tidak berkelanjutan.

Kebijakan yang menuai polemik ini ia menyebutkan bahwa, dengan persoalan yang terus berkelanjutan ini juga akan berdampak negatif kepada Bupati Ir. Zahir M. AP.

Terkait rotasi antar Kepala UPTD 04 Titi Merah dengan UPTD 05 Barung-barung, Ketua Komisi III DPRD Batubara menilai sah-sah saja sepanjang untuk penyegaran.

“Namun harus digaris bawahi, jika ternyata kebijakan pemindahan itu berdampak ke arah lebih jelek, maka ini yang kita tidak mau,” tegasnya kembali.

Terkait hal ini Amat Muktas juga sudah meninjau lokasi dan melakukan survey ke dua sekolah tersebut.

“Saya sudah tanya kepada masayarakat,
pada SD 05 muridnya hanya 130 orang,
sementara itu di SD 04 muridnya 438. Nah dari situ kan bisa kita simpulkan, kalau muridnya banyak berarti kepseknya, dan manajemen sekolah bagus. Sementara di SD 05 itu muridnya sedikit,” ungkapnya.

Selain itu Muktas melakukan perbandingan dengan mendatangi SD UPTD 05, dan membandingkan secara fisik, dimana, situasi leadership antara pimpinan dan guru-guru jauh berbeda.

“Kalau sekolah UPTD 04 ini mendapatkan kepercayaan oleh masyarakat, berarti secara manajeman leadership Kepseknya bagus, jadi kenapa ini diganti, ada apa?,” bebernya dengan memberikan tanda tanya kepada pihak Dinas Pendidikan Batubara.

Sebelum terjadinya polemik yang kedua, perihal masyarakat yang mendatangi Dinas Pendidikan, pihak Komisi III sudah melaksanakan RDP dengan pihak Dinas Pendidikan.

“Yang dalam isi RDP itu, kami mempertanyakan rotasi, dan mereka menjawab atas penyegaran karena di atas 5 Tahun. Namun jika pemindahan itu berdampak buruk, ya harus di tinjau kembali,” sebutnya merekomendasikan kepada Ilyas S. Sitorus Kadis Pendidikan.

Menurutnya, jika ini terus terjadi kekisruhan yang berkelanjutan di masyarakat, maka ini tidak baik didalam dunia pendidikan.

“Bisa saja, wali murid tidak percaya, dan murid bisa saja tidak bersemangat untuk sekolah. Jadi jangan sampai ini menimbulkan polemik yang berkepanjangan. Jika pemindahan itu berdampak lebih baik ya dukung, jika tidak, ya kami sebaliknya,” sebutnya.

Sementara itu, Muktas juga membeberkan, ternyata background Kepsek yang saat ini memimpin UPTD SD 04 juga merangkap sebagai Pjs Kepala Desa.

“Artinya, apa yang kami rekomendasi untuk ditinjau kembali tidak di dengar Kepala Dinas. Tentu, jika ini terus bergejolak, Kadisdik saya sebut tidak punya perasaan,” tegas Mukhtas. (firs)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca