30.6 C
Medan
Jumat, 29 Maret 2024

Rotua Sebut Kepercayaan pada Demokrat Menurun karena Orang Macam Ramadhan Pohan

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Rotua Hotnida Simanjuntak, korban dugaan penipuan dengan terdakwa Ramadhan Pohan menyebut, menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat ditengarai ulah sejumlah oknum di partai tersebut salah satunya Ramadhan Pohan.

Hal itu disampaikannya usai menghadiri sidang lanjutan Ramadhan Pohan dan Savita Linda Hora, dua terdakwa penipuan senilai Rp15,3 miliar di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (11/8/2017).

“Itulah dia manusianya, orang Demokrat yang sudah kita percaya, memang buat malu saja. Mana bisa percaya lagi kita sama Demokrat. Demokrat yang akan datang pun kalau sudah mendengar begini, tidak akan mungkin bisa percaya lagi,” ujarnya.

Atas perbuatan Ramadhan, Rotua berharap Demokrat turut serta menekan Ramadhan untuk mengembalikan utang seperti yang dijanjikannya saat meminjam uang. “Maunya Demokrat pun harus menekan dia karena Demokrat banyak yang tahu dia memakai uang saya. Tolonglah ini harus dipercepat dan harus dibayar seperti janjinya kepada saya,” ucap wanita paruh baya itu.

Selain membayar utang, Rotua juga berharap majelis hakim segera mencabut status tahanan kota menjadi tahanan Rutan. Sebab, katanya, Ramadhan diduga memengaruhi agar persidangan menjadi terbengkalai.

“Saya mau dia ditahan. Dia seorang yang mau kita percayai jadi wali kota, kok, bisa mencemarkan nama baik dan Demokratnya. Minjam uang kok nggak mau bayar. Tolong hakim segera tahan dia,” ucapnya.

Dia mempertanyakan kinerja penegak hukum yang tidak melakukan penahanan terhadap Ramadhan dan Savita. Padahal, pelanggaran hukum yang diperbuat kedua terdakwa penipuan yang merugikan korban dengan nominal yang cukup fantastis.

“Orang yang melakukan penipuan Rp2 miliar saja ditahan. Saya yakin sepenuhnya bahwa dia (Ramadhan) yang menggunakan uang. Kalau pun dia menggunakan ke tempat lain, dia yang meminta ke saya,” jelas Rotua.

Dia merasa tak habis pikir dengan tingkah Ramadhan saat ini. Setelah mendapat dana pinjaman untuk bertarung pada Pilkada Kota Medan 2015 lalu, Ramadhan selalu mengklaim tak pernah menggunakan uang Rotua untuk kepentingan Pilkada.

“Dan sekarang dia bilang nggak kenal saya, nggak pernah datang ke rumah. Cek itu sudah diakui di laboratorium dan bank menyatakan itu dia (Ramadhan) punya cek. Tapi sekarang dia berkoar-koar ke sana kemari menyatakan tidak pernah pinjam uang,” ucapnya.

Sementara dalam persidangan yang beragendakan mendengarkan keterangan saksi dari pihak terdakwa, Ramadhan dalam keterangannya menyebutkan kasus tersebut berawal dari Savita. Ramadhan mengatakan, Savita yang pada saat itu sebagai tim pemenangan REDI (Ramadhan-Eddie) memaksanya terus bertemu Rotua dan anaknya, Laurenz Sianipar.

“Saya kenal Linda setelah pileg bulan April 2014 dan sebelum pilkada. Jadi antara itulah kenal Linda. Saudara Linda berkali-kali telepon istri saya nggak begitu saya tanggapi. Karena terus menerus menelepon kemudian saya tanggapi,” kata Ramadhan.

Pertemuan itu katanya, Savita Linda ingin memperkenalkan Ramadhan dengan Rotua. Tujuannya, meminta bantuan dana. “Semua berawal dari ajakan Linda yang mengenalkan. Secara verbal dan faktual Oktober 2015 perkenalannya. RH Simanjuntak dan Timbang Sianipar sudah sering membantu dalam pilkada seperti Gubernur Riau saat ini,” ucap Ramadhan.

Di persidangan, usai mendengar keterangan kedua terdakwa, majelis hakim memerintahkan jaksa penuntut umum (JPU) untuk menyiapkan surat tuntutan dalam jangka dua pekan.”Iya, Pak Hakim. Kami akan siapkan surat tuntutannya dua pekan lagi,” ucap JPU Sabarita. (sam)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca