27.8 C
Medan
Kamis, 25 April 2024

Tangan Putus Saat Bekerja, Rio Tanggung Biaya Operasi diPotong Gaji

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

MEDAN, akses.co – Nasib seorang pekerja, Rio Ahmad (20). yang bekerja di PT Indofarm Sukses Makmur beralamat di Patumbak, Deli Serdang, Sumatra Utara, yang tangan kirinya putus karena kecelakaan kerja di perusahaan pembibitan dan budi daya sapi potong itu, menuai cerita pahit.

“Tangannya putus dalam bekerja, namun biaya operasi perobatan ditanggung sendiri, dengan cara dipotong gaji setiap minggunya, hal ini sebenarnya sudah menjadi tanggung jawab pihak Perusahaan sepenuhnya”.

Peristiwa itu terjadi pada bulan Desember 2019 lalu saat ia memasukkan jagung ke mesin penggilingan. Akibat kecelakaan kerja tersebut, Rio dirawat di RS.Sembiring Deli Tua selama empat hari.

Mirisnya, sudah kehilangan tangan, Rio masih juga harus ikut menanggung biaya operasi tangannya yang diamputasi dengan cara gajinya dipotong, sebagaimana yang disampaikan Rio kepada wartawan, menceritakan kisah pilunya itu, Rabu (4/11/2020) di Medan.

“Total biaya operasi kurang lebih Rp 14
juta. Rp 5 juta dari biaya itu, aku yang tanggung dengan cara potong gaji,” kata Rio, dengan wajah sedih.

Masih kata Rio, setelah kecelakaan itu, ia istirahat pemulihan kurang lebih selama tiga bulan lebih, selama itu pula ia tidak pernah menerima gaji atau santunan dari perusahaan tempatnya bekerja.

Baru pada akhir Maret 2020, ia kembali bekerja dan sejak itu gajinya dipotong kembali sebesar Rp.100 ribu tiap minggunya, ungkap Rio nada terbata-bata, yang terlihat sedih.

Sambungnya lagi, sejak mengalami kecelakaan itu, tugasnya dipindahkan menjadi petugas cuci bak dengan besaran gaji Rp.70 ribu per hari.

Kemudian naik jadi Rp.90 ribu per hari, namun kenaikan gaji itu tak lama dirasakannya, hanya tiga minggu sebelum ia dipecat. Rio sendiri dipecat per 19 September 2020 dengan alasan tidak mau menandatangani perpanjangan kontrak yang dilakukan per tiga bulan sekali. Ujarnya lebar.

Disinggung soal santunan, Rio mengaku tidak pernah menerima satu rupiah pun dari pihak perusahaan tempatnya bekerja, padahal ia sudah cacat seumur hidup dan tiga bulan lebih tak bekerja karena masa pemulihan.

Rio mengaku, saat ini mengalami kesulitan dana, apalagi tangannya itu belum sembuh benar. “Kalau habis mandi, terasa ngilu, karena dagingnya masih tipis, jadi masih sering demam,” kata Rio.

Rio berharap pihak PT Indofarm Sukses Makmur maupun PT Parlindungan Sidabutar sebagai perusahaan penyalur tenaga kerja memberikan haknya. Antara lain, mengganti cicilan utang yang sudah ia berikan, santunan selama masa pemulihan, dana berobat jalan dan biaya santunan karena mengalami kecelakaan saat ia sedang bekerja.

Hingga berita ini dikirim ke redaksi belum ada konfirmasi resmi dari PT.Indofram Sukses Makmur, Perusahaan tempat Rio bekerja, begitu juga kepada pihak PT.Parlindungan Sidabutar yang disebut-sebut sebagai tempat penyalur tenaga kerja. (Han)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca