MEDAN, akses.co – Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengaku tidak tahu penyebab disegelnya ruangan Kadis Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis oleh Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK). Ruangan Iswar disegel sejak, Rabu (16/10/2019) lalu.
Menurut Akhyar, dirinya tidak tahu apa keterkaitannya Iswar dengan giat Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK beberapa hari lalu. Iswar sendiri tidak ikut ditangkap. “Tidak tahu saya apa kaitannya. Tanyakan saja sama KPK. Kami tidak ada diberitahu,” ungkap Akhyar ketika hendak meninggalkan Kantor Wali Kota Medan, Jumat malam (18/10/2019).
Bahkan ketika ditanya akses.co, apakah penyegelan tersebut berkaitan dengan adanya dugaan setoran diberikan Iswar kepada Eldin terkait biaya perjalanan ke Jepang yang tidak ditanggung APBD Kota Medan atau Iswar sendiri karena ikut berangkat ke Jepang, Akhyar juga mengaku tidak tahu. “Tidak tahu. Tidak ada disampaikan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Akhyar juga mengungkapkan, untuk ruangan kerja Wali Kota Medan dan Sub Bagian Protokoler Kota Medan sudah tidak disegel lagi. Sudah dibuka KPK usai melakukan penggeledahan. “Sudah dibuka segelnya,” katanya.
Akhyar juga mengatakan, saat penggeledahan Kantor Wali Kota Medan, KPK tidak membawa uang yang dibawa Andika Suhartono saat kabur. Uang tersebut tidak terlihat bersama dengan dokumen yang diambil KPK. “Tidak ada uang yang dibawa tadi. Tidak terlihat ada uang,” pungkasnya.
Disegelnya ruangan Kadis Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis dibenarkan Kabag Humas Setdako Medan, Arrahman Pane. “Informasinya begitu. Penyegelannya sama dengan ruangan kerja Kadis Pekerjaan Umum Kota Medan. Apakah nantinya digeledah juga atau tidak, belum dapat informasinya,” ucapnya.
Kadis Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis sendiri saat hendak dikonfirmasi melalui telephone selulernya tidak menjawab. (eza)