akses.co – Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengungkapkan, ancaman terbesar dihadapi satwa saat ini adalah kerusakan habitat yang luas akibat perambahan, pembakaran serta penggundulan hutan. Untuk perlu kerjasama dalam mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat luas agar tidak merusak lingkungan tempat tinggal satwa-satwa tersebut.
Hal ini disampaikannya saat acara malam peduli satwa serta peluncuran aplikasi pemandu wisata Medan Zoo di Kolam Renang Deli, Jalan Sutomo Medan, Jumat (10/11/2017) malam. Selain dapat memberikan kesadaran untuk lebih menjaga dan melestarikan satwa-satwa yang ada di Kota Medan, juga dapat membantu pengunjung dalam menikmati aneka satwa di Medan Zoo.
“Mari kita sayangi dan berdayakan keberlangsungan hidup satwa. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari satwa-satwa tersebut dari kepunahan. Kepedulian kita sangat mendukung pelestarian satwa,” tegas Akhyar.
Begitu juga satwa yang ada di Medan Zoo, dirinya berharap para pengelola dapat memperhatikan satwa-satwa serta fasilitas yang ada di tempat tersebut. Hal ini agar semuanya dapat terjaga dengan baik. Dia pun berharap Medan zoo dapat menjadi salah satu destinasi pariwisata yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sementara itu, Dirut PD Pembangunan Kota Medan, Putrama Khairi dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini digelar dalam upaya untuk mencari ibu dan bapak angkat satwa-satwa yang ada di Medan Zoo. Untuk itulah melalui kegiatan ini, Putrama akan memutar kondisi existing satwa yang ada di Medan Zoo.
Dia menjelaskan, Medan Zoo tidak dapat dibangun sendiri oleh PD pembangunan maupun Pemko Medan.Perlu dukungan dari masyarakat luas.
“Saya mengajak masyarakat Kota Medan untuk berperan serta dalam perkembangan Medan Zoo agar ke depannya dapat mewujudkan visi misi sekaliguas menjadi salah satu ikon Kota Medan yang dapat dibanggakan,” ungkapnya. (eza)