akses.co – Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Medan, Mulia Asri Rambe mengungkapkan revitalisasi Pasar Marelan, Medan tidak sesuai dengan perencanaan. Akibatnya, banyak pedagang Pasar Marelan yang tidak nyaman dengan bangunan baru Pasar Marelan itu.
Mulia Asri Rambe yang akrab disapa Bayek itu mencontohkan, di lantai 2 Pasar Marelan yang baru dibangun itu tidak sesuai perencanaan. “Dijanjikan 400 lebih akan dibangun meja untuk memenuhi jumlah 801 meja yang dijanjikan Dirut PD Pasar. Tapi kenyataannya beda,” paparnya, Jumat (6/04/2018).
Menurutnya PD Pasar Kota Medan lebih mengutamakan pembangunan kios-kios agar dapat diperjualbelikan kepada orang lain, bukan memprioritaskan pedagang lama Pasar Marelan.
Padahal, Bayek menambahkan sesuai amanah Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 19 tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah, agar lebih mengutamakan pedagang lama yang harus diperioritaskan.
“Heran juga kita lihat Pemko Medan kok terlalu mengistimewakan Dirut PD Pasar ini. Padahal kebijakannya sangat keliru, sehingga menimbulkan kericuhan,” ungkapnya.
Padahal, menurut Bayek penyelesaian kisruh Pasar Marelan sangat sederhana yakni dengan cara memprioritaskan para pedagang lama Pasar Marelan.
“Menurut data Dirut PD Pasar, jumlah pedagang 791, meja yang dibangun 801. Ya sudah, masukin saja ke 791 pedagang ke dalam. Sisanya 10 meja silahkan kalau mau dijual,” paparnya. (din)