akses.co – Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mempertahankan disertasinya berjudul ‘Pengaruh Risiko Politik Terhadap Investasi dan Pengembangan Wilayah Provinsi Sumut’ dalam ujian promosi doktor sidang terbuka yang digelar di Ruang Sidang Biro Rektor USU, Jumat (18/8/2017).
Di hadapan Rektor USU, Prof. DR. Runtung Sitepu , SH, M.Hum bersama tim promotor Prof. Badaruddin, MS, DR.Rujiman dan tim penguji luar komisi yakni Prof. Subhilhar,MA, Prof.DR Lic. rer.reg. Sirojuzilam, SE dan Prof.DR. Said Muhammad, MA, Erry Nuradi meraih gelar Doktor di bidang Program Ilmu Perencanaan Wilayah pada Sekolah Pascasarjana USU dengan predikat sangat memuaskan.
Dalam sidang terbuka tersebut, Erry memaparkan alasannya memilih judul disertasi tersebut karena pelaksanaan demokrasi di Sumut melalui aktivitas politik baik dalam proses legislatif dan eksekutif, secara nasional maupun regional sangat penting karena membawa pembaharuan baru khususnya di bidang ekonomi.
Menurut dia, selama masa agenda politik ini, ternyata menimbulkan risiko terganggunya kestabilan politik di wilayah Sumut sehingga menjadi pertimbangan bagi investor dalam melakukan investasi. Sementara, investasi ini dapat menjadi pendorong pengembangan wilayah karena kesempatan kerja, roda perekonomian daerah dan kesejahteraan akan meningkat.
Dikatakan Erry dengan mengambil lima indikator yakni hukum dan peraturan, konflik sosial budaya, konflik sosial ekonomi, konflik sosial politik serta penyalahgunaan wewenang oleh pejabat pemerintah, penelitian ini menyimpulkan hasil bahwa risiko politik berpengaruh negative dan signifikan terhadap investasi.
“Apabila lima indikator ini dianggap kurang aman oleh investor, maka realisasi investasi akan menurun, begitu juga sebaliknya. Bila risiko politik dianggap dapat menjamin keamanan berinvestasi, maka realisasi investasi juga akan meningkat,” papar Erry.
Dari hasil penelitian ini lanjut Erry, maka diajukan beberapa saran yakni untuk meningkatkan persepsi investor terhadap risiko politik, maka perlu penanganan khusus terhadap lima indikator tersebut untuk dijadikan dasar kebijakan pemerintah, baik pusat dan daerah. Pungutan liar yang selama ini membuat investor terganggu maka diperlukan peran serta dari pemerintah daerah dan Satpol PP untuk menertibkannya.
Selain itu, untuk menarik investasi, baik domestik dan asing perlu dikelola risiko politik dengan lebih baik dan kondusif. Aspek yang perlu diperhatikan adalah kepastian hukum dan peraturan yang menyangkut birokrasi dalam berinvestasi.
Setelah meraih gelar doktor, Erry Nuradi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya untuk dapat meraih capaian tersebut. Apalagi dikatakannya, proses meraih gelar doktor ini cukup panjang dimulai dari 2010 dan baru dapat diselesaikan 2017 karena padatnya kegiatan dan kesibukan.
Rektor USU, Runtung Sitepu mengatakan tentunya suatu kebahagiaan bagi Sumut dan menjadi catatan dalam sejarah di Sumut pemimpinnya baik Gubsu dan Wagubsu Nurhajizah Marpaung sama-sama sudah bergelar Doktor. “Bahkan yang paling membanggakan lagi baik Gubsu dan Wagubsu dua-duanya berasal dari alumni USU,” kata Runtung. (rur)