26.4 C
Medan
Sabtu, 27 Juli 2024

Calon Sopir Taksi Online Antre Beli Mobil dari Koperasi

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Pasca diberlakukannya Peraturan Kementrian Perhubungan No 26/2017 tentang aturan angkutan sewa online, para supir taksi online ramai-ramai membeli mobil dari koperasi yang memiliki aplikasi tersebut. Bahkan, saat ini sudah 500 orang mengantre untuk mendapatkan mobil tersebut.

Hal ini disebabkan, taksi berbasis online tersebut harus bernaung di bawah salah satu badan usaha berkekuatan hukum tetap. Tidak bisa berdiri sendiri. Seperti yang diungkapkan Yan,43. Menurutnya, harga muka untuk satu unit mobil tipe mini bus sebesar Rp7 juta. Sedangkan angsurannya sebesar Rp1.300.000 per minggu. Ada juga per bulannya Rp4.800.000 sampai lunas. Angsurannya selama lima tahun.

“Katanya apabila sudah lunas berganti nama pemilik atau yang mengasur. Selama belum lunas nama koperasi pengguna aplikasi tersebut,” jelasnya kepada akses.co, Rabu (26/7/2017).

Hal ini merupakan kerjasama perusahaan tersebut dengan salah satu dealer mobil di Indonesia. Peminatnya sendiri sudah banyak. Terutama mereka yang sudah menjadi supir taksi berbasis online. “Sudah banyak peminatnya. Buktinya antriannya sudah 500 orang. Kalau tidak beres pembayarannya atau tidak sanggup, mobil ditarik dan dikeluarkan dari koperasi itu,” ungkapnya.

Pembayaran itu sendiri diambil dari ongkos yang dibayarkan oleh penumpang setiap menerima orderan. Sedangkan gaji supir diambil dari bonus apabila mencapai target. Hal ini berlaku begitu pasca aturan baru diberlakukan. “Saya sendiri masih pikir –pikir dulu. Sebab, angsurannya terlalu besar. Selain itu, takutnya habis bayar angsuran saja. Mengingat, gaji tergantung kondisi lapangan,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan, Ali, 37. Dirinya saat ini masih mempertimbangkan tawaran tersebut atau beralih ke profesi lain. Di satu sisi uang muka pengambilan unit cukup murah. Namun, di sisi lain angsuran terlalu besar. “Masih pikir – pikirlah. Angsurannya cukup besar. Takutnya habis bayar angsuran saja. Tidak sanggup, langsung dipecat. Tidak bisa lagi seperti dulu lagi. Tidak bisa pakai mobil pribadi lagi. Tapi, ini masih informasi saya dapat. Belum ada penjelasan detailnya,” pungkasnya. (eza)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca