30 C
Medan
Minggu, 12 Mei 2024

Diecast, Bukan Sekadar Mainan

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

AKSESDOTCO – Miniatur mobil maupun motor atau biasa disebut diecast tidak lagi dianggap sekadar mainan. Replika motor, pesawat maupun mobil itu kini diminati berbagai usia.

Bahkan, para kolektor miniatur ini tidak segan -segan menghabiskan uang sampai puluhan jutaan rupiah untuk mendapatkan miniatur idaman. Bagi pencintanya ada kepuasaan tersendiri saat merakit maupun memodifikasi miniatur idaman. Terutama membuat seperti aslinya. Tidak hanya itu mereka rela mencari ke manapun untuk mendapatkan apa yang sedang diincar atau lagi trend. “Harganya bisa jutaan rupiah. Apalagi kalau langka, unik atau sedang tren bisa semakin mahal,” ungkap Ari,34, salah satu kolektor diecast di Medan kepada aksesdotco, Minggu (2/7/2017).

Untuk mendapatkannya kebanyakan melalui pesan dari Jakarta, distributor di Medan, dan membeli sesama anggota komunitas. Pencinta dan komunitasnya sudah banyak di Medan.

“Ada kepuasan tersendiri saat merakit dan memodifikasinya. Apalagi ditambah aksesoris agar sama dengan aslinya. Aksesoris seperti pelek, setir, orang dan lainnya juga dijual. Sehingga untuk satu miniatur saja bisa menghabiskan uang ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Hobi ini memang mahal tapi menyenangkan. Tidak heran sebagian orang menjadikannya lahan bisnis baru,” tambah pria yang bekerja di salah satu bank swasta ini.

Hal senada juga diungkapkan kolektor diecast lainnya, Andi Buzz, 33. Dirinya sudah lama koleksi miniatur ini. Bahkan dirinya hanya tertawa begitu ditanya sudah berapa uang dihabiskan untuk memenuhi hobinya tersebut. “Kalau ditanya berapa sudah dihabiskan, sudah lupa. Tapi, kebanyakan kalau ada duit beli. Belinya pesan, sesama komunitas dan juga ada yang ke toko. Saya sendiri beli yang sesuai selera saja. Kalau keluarga tidak ada masalah, dukung saja.”

“Awalnya hobi koleksi miniatur ini karena lihat kawan yang lebih dulu koleksi. Akhirnya suka dan mulai. Bahkan, sebagian ada yang saya modifikasi sendiri,” pungkas pria yang bekerja di salah satu BUMN ini. (eza)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca