SUBULUSSALAM, akses.co – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Subulussalam menonaktifkan dua kepala sekolah (Kepsek) di lingkungannya.
Mereka adalah Kepala Sekolah SD Negeri Muara Batu-batu, Kecamatan Runding, Rida Rismalida dan SD Negeri SP 3 Ginasing, Kecamatan Longkib, Rahidin.
Penonaktifan dua kepala sekolah itu terjadi atas penunjukan mereka sebagai Penjabat (Pj.) kepala kampong atau kepala desa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam, Sairun, S.Ag dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa dilakukannya langkah ini adalah untuk mewujudkan efektivitas kinerja kepala sekolah agar fokus menata pendidikan.
“Memang secara aturan tidak menyalahi kepala sekolah mendapat jabatan lain seperti menduduki jabatan Pj (Penjabat) kepala kampong,” terang Sairun.
Namun, menurut Sairun, budaya rangkap jabatan kepala sekolah yang pernah terjadi di masa lalu harus segera dirubah. Ia mengakui bahwa langkah penonaktifan dua kepala sekolah tersebut sudah berkonsultasi kepada Wali Kota Subulussalam.
“Bapak Wali Kota merestui langkah penonaktifan sementara agar yg bersangkutan fokus mengurus kepentingan desa menunggu kepala desa defenitif terpilih,” ujar Sairun.
Sairun menegaskan, seluruh kepala sekolah, agar fokus mengkelola sekolahnya masing-masing, sehingga grafik peningkatan mutu bergerak naik ke arah yang lebih baik.
“Tantangan kita cukup besar ke depan, kepala sekolah yang tidak memiliki komitmen membangun dan meningkatkan mutu pendidikan segera kita evaluasi saat ini masyarakat menuntut kita menghadirkan pendidikan yang bermutu dan berkeraker,” tegas Sairun. (nsa).