26.7 C
Medan
Rabu, 8 Mei 2024

Forkala Minta Paslon Walikota Medan Jaga Kebhinekaan di Masa Pilkada

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

MEDAN, akses.co – Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkala) minta kedua Paslon Walikota Medan menjaga kebhinekaan kota Medan. Siapa pun yang terpilih, Medan kedepan harus lebih rukun dan damai.

Hal itu dikatakan Ketua Forkala kota Medan, Datuk Adil Freddy Haberham, saat menggelar rapat harian di Medan Club, Senin (26/10).

Datuk Adil mengatakan, saat ini Forkala sedang melakukan rapat harian dengan perwakilan adat yang terhimpun di Forkala seperti saya dari Melayu, Arwin Harahap Angkola, H. Rolly Piay Minahasa, Dr. Delyuzar, SpPA Minangkabau, Robby Lesbatta Maluku, Jarusdin Saragih Simalungun, Anggota, Cici Melayu, dan Admar Djas Minangkabau.

Menurutnya, ditengah Pilkada Medan saat ini, rasanya Forkala perlu menyampaikan pesan ke du Paslon dan masyarakat agar tetap Bhineka, rukun dan damai meskipun berbeda pilihan.

“Masalah kita saat ini bukan perbedaan suku, adat dan agama, jadi jangan mau kita terpecah belah hanya karena berbeda pilihan. Medan harus tetap guyub, damai dan Bhineka,” kata Datuk Adil.

Sekretaris Forkala Sumut, Arwin Harahap, mengatakan tokoh adat di Medan siap bergerak dalam mensukseskan Pilkada dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat dari beragam adat untuk menggunakan hak suaranya di Pemilu 9 Desember mendatang.

“Di momen sumpah pemuda nanti kami akan sampaikan ke masyarakat adat masing-masing untuk menggunakan hak suaranya, agar partisilasi pemilih meningkat,” kata Arwin.

Sementara itu, Dewan Pertimbangan Forkala Medan, Dr. Delyuzar, SpPA, mengkritik cara edukasi penyebaran Covid pemerintah ke masyarakat yang terkesan jadi kerjaan sia-sia.

Menurutnya, edukasi soal Covid harus sudah masuk pada klaster-klaster spesifik agar informasi yang diterima langsung sampai dan mudah dipahami. “Jika edukasinya umum begitu saja, maka kecenderungannya menjadi angin lalu begitu saja bagi masyarakat,” katanya.

Menurut Dr. Delyuzar, pelibatkan masyarakat adat dalam penanganan Covid klaster kelembagaan adat sangat efektif dilakukan dan lebih terukur. (ggs)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca