29 C
Medan
Selasa, 7 Mei 2024

Khawatir Kenakalan Remaja, PGRI Desak PBM Tatap Muka Segera Dilakukan di Aceh Singkil

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

SINGKIL, akses.co – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Singkil mendesak kepada pemerintah daerah setempat agar segera memberlakukan Proses Belajar Mengajar (PBM) Tatap Muka di sekolah.

“PGRI Aceh Singkil khawatir akan merebaknya kenakalan remaja”, Kata Ketua PGRI Aceh Singkil M.Najur, Sabtu (24/10/2020).

Terhitung sejak dinyatakannya 2 orang warga Aceh Singkil terkonfirmasi positif Covid-19, proses belajar mulai tingkat TK, SD, SMP, dan SMA Sederajat di Kabupaten Aceh Singkil secara daring di Aceh Singkil sudah berjalan selama 4 bulan, Tutur Najur.

Coba kita lihat, sambung Najur, sekolah di bawah Kementerian Agama (Kemenag) sejak 2 bulan terakhir ini sudah melakukan PBM tatap muka dengan catatan memperketat Protokol Kesehatan.

Menurut Najur, hal yang sama perlu juga dilakukan pada sekolah – sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil.

“Apabila nanti dalam proses PBM tatap muka itu terjadi hal yang tidak diinginkan, Satgas Covid-19 Aceh Singkil dapat menghentikan proses PBM tatap muka itu sementara waktu”, Tegasnya.

Najur menceritakan bahwa dirinya banyak menerima pengaduan dari berbagai lini, baik Kepala Sekolah, Guru, Siswa, sampai Wali Murid.

“Mereka mengkhawatirkan kuatnya dampak buruk atau pengaruh negatif teknoligi informasi bagi para pelajar”, Imbuh Najur.

Tanda – tanda itu sudah mulai muncul dengan meningkatnya kenakalan remaja, seperti yang terjadi pada 2 kasus pernikahan dini disebabkan oleh proses belajar daring, Lanjut Najur.

“Hal itu tentu sangat mengkhawatirkan terjadi kepada anak – anak lainnya”, Sebutnya Khawatir.

Disamping itu, Najur menilai, selain bertambahnya beban orang tua juga tidak mampu menjelaskan materi pelajaran karena keterbatasan pengetahuan dan keterbatasan kemampuan mengoperasikan teknologi informasi dengan android.

Selain itu, dari pengakuan para guru, kata najur, bahwa mereka juga kesulitan dalam hal penilaian kemampuan para siswa. Begitu juga menyampaikan materi dari Informasi dan Teknologi.

Disamping itu, Ketua PGRI Aceh Singkil tersebut juga menyorot terkait fakta sosial ditengah masyarakat bahwa beberapa tempat – tempat kerumunan masih terus berjalan.

Selanjutnya , Najur juga menyinggung bahwa melihat fakta sosial yang ada di tengah- tengah masyarakat serperti tempat- tempat kegiatan dan  kerumunan masih terus jalan.

Berdasarkan hal – hal tersebut diatas, tambah M. Najur, kami dari PGRI Aceh Singkil meminta hingga mendesak agar Pemerintah bisa mencari solusi agar sesegera mungkin Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka tersebut dapat terlaksana, kasian para generasi penerus bangsa itu, Tutup Najur Meminta. (SM)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca