AKSESDOTCO – Keberadaan median jalan di Kota Medan saat ini semakin memprihatinkan. Selain penompang papan reklame, keberadaanya kini kerap dibongkar sesuka hati untuk kepentingan pebisnis.
Pembongkaran dilakukan tanpa melihat aturan maupun kajian lalu lintas. Apakah dibenarkan atau tidak. Tak ayal akibat pembongkaran tersebut menyebabkan kemacetan. Tujuan pembongkaran median jalan untuk membuat putaran atau belokan memudahkan akses menuju tempat usaha.
Salah satu contoh pembongkaran median jalan yang diduga tanpa kajian adalah Jalan Iskandar Muda, tepatnya di simpang Jalan Sei Bahorok dan Jalan Sei Batu Rata. Jarak antara median jalan yang dibuka tidak sampai 50 meter. Di depan putaran tersebut atau kurang lebih 10 meter sudah sampai lampu lalu lintas persimpangan Jalan Iskandar Muda dengan Jalan Abdullah Lubis.
“Inilah yang bisa buat kecelakaan atau tabrakan. Putaran terlalu dekat. Jangan karena ingin cepat sampai ke rumah toko itu, median jalan dibongkar,” ungkap Satria,35, warga yang melintas di Jalan Iskandar Muda kepada AKSESDOTCO, Senin (3/7/2017).
Mirisnya lagi, Dinas Perhubungan Kota Medan selaku pihak yang bertanggungjawab dalam hal ini terkesan lepas tangan. Mereka tidak mau aset mereka diganggu oleh pengusaha atau oknum tertentu untuk kepentingan pribadi.
“Mana bisa kami awasi. Siang dijaga, malam sudah dibongkar,” ungkap Kadis Perhubungan Kota Medan, Rendward Parapat dalam sebuah kesempatan.
Parahnya tidak ada tindakan tegas bagi mereka yang melakukan pembongkaran tanpa izin maupun kajian. Alasannya tidak diketahui siapa pelakunya. Namun, begitupun seharusnya ada upaya untuk menutup kembali. Sehingga kondisi dikembalikan ke semula. “Nantilah lah kami perhatikan dan perbaiki,” jelasnya singkat. (eza)