30.6 C
Medan
Minggu, 19 Mei 2024

Menperin Airlangga Apresiasi Pembentukan Komunitas TPT

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengapresiasi para pelaku industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Majalaya yang telah membentuk komunitas TPT. Komunitas ini menjadi wadah bagi para pelaku IKM untuk bersama-sama mengembangkan industri TPT.

“Kami terus mendorong pertumbuhan industri TPT yang ada di Majalaya. Potensi industri yang dimiliki oleh Majalaya sangat prospektif terutama untuk menopang kebutuhan pasar dalam negeri,” paparnya ketika mengunjungi UPT Tekstil di Kabupaten Majalaya, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/09/2018).

Berbagai upaya yang telah dilakukan Kemenperin bagi IKM TPT Majalaya diantaranya memfasilitasi mesin dan peralatan produksi, peningkatan pelayanan UPT, serta bimbingan teknis dan promosi produk.

Ketika sesi dialog dengan Menperin, Aep Hendar selaku Ketua Komunitas TPT Majalaya menyampaikan adanya kenaikan bahan baku yang cukup signifikan dikarenakan tingginya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah saat ini. “Bahan baku sekarang naik Pak, dari Rp21 ribu menjadi Rp35 ribu,” ujarnya.

Menurut Aep, IKM TPT di Majalaya tetap membeli bahan baku tersebut demi menjaga keberlangsungan proses produksi. “Majalaya memiliki lebih dari 300 pengusaha tekstil. Kami harus terus berproduksi, karena kalau berhenti itu biayanya sangat tinggi. Saya berharap bagaimana ini bisa diatasi,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Airlangga menyarankan kepada pelaku IKM TPT di Majalaya agar tetap berproduksi di tengah pelemahan nilai rupiah saat ini. Artinya, jangan sampai perusahaan gulung tikar atau berhenti beroperasi. Salah satu cara untuk memitigasi kenaikan harga bahan baku tersebut, yakni meningkatkan produktivitas.

“Kapas masih impor. Alternatifnya adalah menggunakan bahan baku rayon yang bisa diproduksi di dalam negeri. Penggunaan rayon bisa dikombinasikan dengan bahan baku polyester,” ujarnya.

Guna meningkatkan produktivitas, perlu dilakukan efisiensi melalui pemanfaatan teknologi atau mesin modern sesuai implementasi industri 4.0.

Airlangga optimistis, konsumsi TPT terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan perubahan gaya hidup. Oleh karenanya, seperti komunitas TPT di Majalaya dapat lebih banyak memproduksi sarung. “Saat ini, banyak orang yang menggunakan sarung, dan sarung akan menjadi new life style,” ucapnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa menyampaikan, UPT Pertekstilan di Majalayamempunyai beberapa mesin yang dapat membantu peningkatan produktivitas pelaku IKM. “Adabeberapa mesin yang bisa digunakan oleh IKM. Jadi, IKM hanya tinggal membeli bahan baku danmembawanya ke UPT untuk dirajut menjadi kain,” ungkapnya.

Iwa menambahkan, pihaknya terus berupaya melayani IKM dalam mendorong pertumbuhan bisnisnya. Apalagi sektor industri TPT menjadi andalan untuk memacu ekonomi Jawa Barat. “Di UPT, biaya produksinya lebih murah jika dibandingkan dengan di swasta, karena di sini ada subsidi langsung dari Pemprov Jabar,” ungkapnya. (din)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca