TIGARAS, akses.co – Pembangunan Dermaga Penyeberangan Tigaras Realokasi I senilai Rp20 Miliar lebih dinilai tidak layak untuk digunakan. Dermaga yang baru dibangun tersebut ditutupi keramba jaring apung dan tidak mungkin kapal bisa bersandar.
Hal itu menjadi sorotan pengamat transportasi, Randa Tanjung, saat berkunjung ke Pelabuhan Tigaras di Simalungun, Senin (30/8/2021). Randa mengatakan, proyek pembangunan dermaga tersebut menjadi terkesan sia-sia karena pengelolaan pelabuhan tidak mampu berdialog dengan masyarakat untuk membersihkan keramba jaring apung yang menutupi bibir dermaga.
“Harusnya pengelolaan Pelabuhan Tigaras berdialog dengan masyarakat sekitar agar keramba jaring apung tidak menutupi bibir dermaga yang baru saja dibangun,” kata Randa.
Menurutnya, pemerintah pusat telah menggelontorkan dana Rp20 M lebih untuk pembangunan dermaga tersebut, namun pengelola pelabuhan justru tidak menjaga kebermanfaatannya. Justru malah kesannya tidak peduli dan tidak mau tau. (gss)