SINGKIL, akses.co – Beberapa waktu terakhir, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Singkil terlihat serius dalam perbaikan fasilitas kantor sebagai bentuk kerja nyata demi kenyamanan dalam bekerja.
Terbukti, tampak saat ini fasilitas kantor KIP Aceh Singkil banyak pembenahan yang jauh lebih baik dari pada fasilitas selama ini, baik dalam bidang kebersihan, kerapian kantor, serta kedisiplinan anggota itu sendiri.
Dibalik niat perbaikan kantor oleh para komisioner serta sekretariat KIP Aceh Singkil tersebut, ternyata masih ada beberapa kendala yang dialaminya termasuk dalam hal pendanaan.
Saat ditemui awak media, salah satu komisioner bidang sosialisasi KIP Aceh Singkil Dodi Syahputra, S.Kom mengatakan pihaknya berharap ada campur tangan dari pemerintah daerah Aceh Singkil untuk perbaikan dan pembenahan di kantor yang diduduki mereka.
“Tidak bisa dipungkiri, kita hari ini sangat ingin melakukan banyak pembenahan dikantor, tapi untuk mewujudkan hal itu menjadi maksimal sangat penting campur tangan pemerintah daerah”, Sebut Dodi, Rabu (21/10/2020).
Ia menambahkan, Karena bagaimanapun sebenarnya KIP harus juga didukung dengan fasilitas yang baik, dimana penyelenggara itu seharusnya punya kerahasiaan dalam suatu hal.
“Dimana saat ini upaya kami sendiri kan sudah bisa dilihat oleh publik khususnya orang partai”, Terangnya.
Aula kami sudah cukup bagus, bersih dan ber ac, dulu mana pernah ada itu, dan yang jelas perbaikan-perbaikan yang sudah dilakukan selama ini belum ada campur tangan pemda, Sambungnya.
Pihak kami juga sudah coba mengusulkan kepada Pemerintah Daerah Aceh Singkil untuk pembangunan fasilitas kantor yaitu ruangan komisioner dan staf yang kami rencanakan di bangun tepat didepan kantin kita, Jelasnya.
Saat ini, sambungnya, ruangan kantor kami itu sebenarnya gudang yang kami patutkan. “Gudang itu sebenarnya”, Tambahnya.
Ia juga menjelaskan jika seandainya usulan mereka di akomodir, gudang tersebut nantinya akan disempurnakan sebagimana fungsi gudang yang semestinya.
“Nah, nanti itu akan kembali difungsikan sepenuhnya sebagai gudang dan aula, sehingga yang saat ini kami usulkan akan sebenarnya menjadi ruangan komisioner yang selayaknya”, paparnya.
Selain itu, Menurutnya Bupati merupakan orang yang dilahirkan oleh KIP yang merupakan lembaga penyelenggara.
Bupati Aceh Singkil juga merupakan orang yang terlahir dari KIP sebagai lembaga penyelenggara. “Jadi, Pemerintah Aceh Singkil harus peka dan benar-benar memperhatikan serta bisa memberi fasilitas kepada KIP dengan sebaik-baiknya”, Pintanya. (SM)