LANGKAT, aksesco.id – Terkait pemberitaan miring dinas PU PR Kabupaten Langkat tentang dugaan proyek siluman jembatan manambah babak baru, pasalnya kegiatan tersebut diduga kuat menjadi ajang untuk memperkaya diri atau kelompok.
Menanggapi hal tersebut membuat salah satu Tokoh Muda Kabupaten Langkat Tengku Chandra Hadi yang juga Raja Kejuruan Stabat angkat bicara. 21/7.
Dalam keterangannya Tengku Chandra mengatakan sangat menyayangkan kejadian tersebut dengan tegas ia mengatakan bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan Zholim kepada masyarakat Langkat ditambahkannya lagi hal seperti ini harus di periksa dan diadili karena syarat dengan penyelewengan anggaran dan diduga kuat terjadi KKN.
Tengku Chandra juga mengatakan dirinya siap mengawal sampai ke ranah hukum agar kegiatan seperti ini tidak terulang lagi dan menimbulkan efek jera bagi pelaku, saya siap mengawal kasus ini bg sehingga kasus ini menjadi ranah hukum dan menjadi efek jera bagi pelaku. Ucap Tengku Chandra kepada awak media di rumah besar Kejujuran Stabat.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa terdapat kegiatan pembangunan jembatan Belinteng Kecamatan Sei Bingei yang diduga tak kunjung selesai namun pembayaran dilakukan dan sudah lunas padahal PPK Dinas PUPR Langkat (MM)pekerjaan tersebut adalah pekerjaan luncuran.
Kemudian pembangunan jembatan gantung Dusun Namu Gedang Kecamatan Batang Serangan dilakukan pada tahap pertama terjadi dinding tembok runtuh, kemudahan di lanjutkan pada tahun 2022 juga di duga tidak selesai namun dibayar lunas padahal pekerjaan tersebut adalah pekerjaan luncuran.
Pada tahun 2023 Pekerjaan tersebut kembali dianggarkan di tempat yg sama dengan pagi anggaran 1,5 M
Kemudian wartawan mencoba konfirmasi ke Kabid Bina Marga melalui WhatsApp namun hingga berita ini terbit Kabid Bina Marga tersebut tidak meresponnya(MY)