akses.co – Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution terkesan datar menanggapi hasil survey yang dilakukan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia beberapa waktu lalu. Dimana, berdasarkan survey yang dilakukan, Medan termasuk satu dari sepuluh kota yang dinyatakan tidak layak huni.
“Kalau memang tidak layak huni, pindah saja rame – rame dari Kota Medan. Pindah saja ke kota lain. Tidak ada masalah sama kita,” ungkapnya saat ditemui di Balai Kota, Senin (12/2/2018).
Dengan pindahnya rame – rame ke kota lain, maka penduduk Kota Medan akan berkurang dan kota ini semakin sepi. “Kalau sudah kosong, kami kan enak menatanya kembali. Kami akan tata semaksimal mungkin. Pembangunan juga semakin maksimal dan significan,” tegasnya.
Sekadar mengingatkan, berdasarkan survei yang dilakukan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia yang dilakukan di 26 kota dan 19 provinsi menyebutkan Kota Medan termasuk dari 10 kota tidak layak huni. Hasil survei menunjukkan Medan hanya mendapat nilai kelayakan 56.2%. Survei tersebut dengan meminta langsung pendapat warga kota mengenai tempat tinggalnya dari berbagai aspek seperti, tempat ibadah, air bersih, pendidikan, fasilitas kesehatan, pangan, penataan pedagang kaki lima (PKL) dan transportasi yang dilakukan. (eza)