25 C
Medan
Jumat, 17 Mei 2024

Transportasi Tradisional Gerobak Pedati Mengarungi Sungai Barumun Setiap Hari

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

PALAS, akses.co – Gerobak pedati yang ditarik seekor kerbau menjadi alat transportasi lansir, hasil produksi perkebunan dan pertanian masyarakat yang berada diseberang sungai Barumun, Kecamatan Barumun.

Tiga orang bersaudara Sauban, Siddik dan Hamrul, warga Desa Binabo Jae, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padanglawas (Palas). Setiap harinya mengarungi sungai Barumun baik dalam kondisi air sungai sedang banjir, tetap berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Dari pengakuan Sauban, tiga bersaudara itu sudah lama melakoni pekerjaan sebagai tukang lansir hasil produksi perkebunan dan pertanian, melalui jalur sungai dengan gerobak gandeng yang ditarik dengan tenaga hewan (kerbau.red), saat disambangi usai membongkar muatan hasil pertanian di lokasi Desa Binabo Jae, Minggu (24/1/2021).

Sauban menuturkan lagi , gerobak pedati yang ditarik mengunakan hewan kerbau ini sebagai alat sumber mata pencarian ekonomi keluarga, sudah bertahun-tahun dijalani.

Gerobak pedati ini berfungsi untuk mengangkut hasil produksi perkebunan yang berada diseberang sungai barumun melalui jalur lintas sungai, sebut Sauban.

Sedangkan untuk biaya langsir, tarifnya mulai dari lokasi seberang sungai, menuju Binabo Julu dan Binabo Jae, biaya lansirnya sebesar Rp.150 per-kg untuk jenis kelapa sawit.

Untuk padi per-goninya Rp.700. Dan untuk jenis kelapa, per-gandengnya Rp.100. khusus untuk sayur mayur perikatnya hanya Rp.50 rupiah, terang Sauban, yang diamini kedua saudaranya itu dilokasi.

Kepala Desa Binabo Jae, Sangkot Daulay mengatakan, angkutan trasportasi yang telah ketinggalan zaman ini, sampai sekarang masih tetap digunakan masyarakat pemilik kebun dan pertanian disekitar kawasan sungai Barumun.

Pasalnya, lanjut Sangkot, jalur yang harus dilalui mengunakan jalur sungai sehingga sangat sulit untuk dilintasi kendaraan truk atau lainnya, makanya transportasi tradisional ini digunakan.

”Jika air sungai banjir dan meluap, hewan kerbau penarik gerobak pedati ini tetap mengarungi sungai barumun, dengan beban hasil produksi pertanian dan perkebunan, untuk diantar sampai kelokasi penampungan perjualan yang ada di Desa Binabo Jae dan Binabo Julu, Kecamatan Barumun “, kata Sangkot. (Isn/Han)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca