33 C
Medan
Sabtu, 27 Juli 2024

Tren Korupsi Di Pemerintahan Daerah Terus Meningkat

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengungkapkan ada banyak tantangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, termasuk ketimpangan sosial dimana-mana, kesehatan dan pemenuhan kebutuhan sandang, pangan serta papan. Namun menurutnya ada hal yang lebih penting untuk segera dihadapi dan dituntaskan, yaitu narkoba, korupsi, radikalisme, serta terorisme.

Hal ini disampaikan Tjahjo ketika menjadi keynote speaker dalam seminar nasional Seminar pendidikan kebangsaan di Universitas Khatolik Santo Thomas, Jalan Setia Budi Medan, Sabtu (16/9/2017). Tjahjo memaparkan, tren angka korupsi oleh pejabat di tingkat pemerintahan daerah dalam 10 tahun terakhir meningkat tinggi. Belum lagi permasalahan paham radikalisme dan terorisme yang muncul di Indonesia.
Persoalan paham radikalisme dan terorisme yang selama ini menjadi permasalahan pelik di Indonesia. Hal ini bukanlah serta merta hanya jadi tanggung jawab TNI dan Polri semata, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia.

“Indonesia dengan kemajemukannya justru menjadi kekuatan tersendiri dalam menangkal semua paham-paham radikalisme dan terorisme yang coba merusak negara ini. Ingat, tanpa kemajemukan dan tanpa kebhinekaan, bangsa Indonesia tidak ada apa-apanya,” tegas Tjahjo.

Untuk menangkal itu semua, dirinya mengingatkan antara pemerintah dan masyarakat harus terjalin hubungan komunikasi yang erat dan sepaham dalam menjaga keutuhan NKRI. “Apabila berjalan beriringan dalam satu Idiologi Pancasila, niscaya paham-paham radikalisme itu akan hilang dengan sendirinya,” sambungnya.

Dia juga berpesan kepada mahasiswa Unika Santo Thomas agar dapat memanfaatkan waktu belajar yang singkat dengan sebaik mungkin. Sebab, setelahnya mahasiswa ini harus mampu segera turun ke masyarakat, mengorganisir untuk memajukan pola pikir masyarakat dalam mendukung kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. “Seperti yang pernah dikatakan Bung Karno, setiap manusia harus mempunyai imajinasi-imajinasi, persepsi-persepsi agar dapat melaksanakan persepsi itu,” ujarnya pada akhir sambutanya. (eza)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca