25.6 C
Medan
Minggu, 5 Mei 2024

YMC Bina Sebanyak 98 KK Mualaf Di Subulussalam

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

SUBULUSSALAM, akses.co – Yayasan Mualaf Center (YMC) membina sebanyak 98 Kepala Keluarga (KK) mualaf atau orang yang baru memeluk agama Islam.

Yayasan yang bergerak di bidang pembinaan umat baru Islam ini berpusat di Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh.

Pengurus yayasan, Juliamin Banurea saat didatangi media ini ke komplek yayasan mengatakan bahwa dari 98 KK mualaf terdapat sekitar 135 jiwa warga mualaf yang menjadi binaan yayasan.

Dikatakan dari seratusan jumlah warga mualaf tersebut sebagian besar sudah bertempat tinggal di luar komplek yayasan.

“Dan hanya sekitar 17 KK yang masih ditampung di komplek ini, karena yang 17 KK ini merupakan orang yang baru saja memeluk agama Islam, kalau yang berada di luar mereka itu sudah bertahun-tahun dalam pembinaan kita,” kata Juliamin, Sabtu (30/1/2021).

Untuk memaksimalkan pembinaan terhadap warga mualaf, yayasan yang beroperasi sejak tahun 2017 ini secara rutin setiap hati Minggu mengadakan kegiatan pengajian agama, mulai dari bersuci, praktek shalat hingga amalan-amalan ibadah lainnya.

Selain itu, warga mualaf ini tidak hanya diberikan pembinaan ilmu-ilmu agama, mereka juga diberikan pembinaan ekonomi melalui pemberdayaan pertanian, seperti budidaya ikan, bercocok tanam, dan sebagian juga ada yang berprofesi menjadi kuli bangunan atau kuli kebun.

“Sejauh ini walaupun serba minim dana serta fasilitas penunjang lainnya, namun, alhamdulillah yayasan kita ini tetap dapat berjalan melakukan kegiatan-kegiatan pembinaan bagi saudara-saudara kita kaum mualaf ini,” ungkap Juliamin.

Adapun fasilitas yang dimiliki oleh YMC saat ini adalah berupa sebidang tanah yang diperoleh dari hasil hibah masyarakat, gedung untuk asrama, kantor dan musala.

Juliamin menambahkan, untuk tenaga pengajar pendidikan agama selama ini dibayar dari hasil sumbangan dari donatur tetap dan atas sumbangan masyarakat sendiri.

“Kalau untuk biaya rekening listrik, alhamdulillah yayasan ada pemasukan dari hasil sawit yang berjumlah belasan yang dihibahkan oleh masyarakat untuk biaya keperluan operasional kantor, inilah kami cukup-cukupkan,” ucap Juliamin.

Yayasan yang bergerak di bidang pembinaan dan pemberdayaan warga mualaf ini masih terbilang sangat minim dermawan yang menjadi penyumbang tetap. Sejauh ini baru hanya tiga orang saja yang menjadi penyumbang tetap yayasan, yaitu, Wakil Wali Kota Subulussalam, Salmaza, Syahyuril (Pemilik Klinik Mutia) dan perusahaan Bank Syariah Mandiri. (nda).

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca