28.9 C
Medan
Selasa, 14 Mei 2024

Diskusi Publik, Ketua ALAMP AKSI: Tidak Ada Millenial, Jika Masih Berbicara Isi Tas

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

SINGKIL, akses.co – Dalam diskusi publik dengan tajuk Meneropong Pemimpin Millenial Aceh Singkil yang bertempat di Cafe Station, Desa Tanah Bara, Gunung Meriah, Aceh Singkil, Aceh, Kamis (17/12/2020).

Hardinata Simamora yang merupakan ketua DPD Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (ALAMP AKSI) Aceh Singkil saat menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut menyindir bahwa menurutnya tidak ada millenial jika masih berbicara isi tas.

Hari ini kita berbicara millenial, tidak ada itu semua, katanya.

“kita buang-buang energy berbicara millenial jika mainset kita masih berbicara uang atau isi tas”, tegasnya.

Hari ini pemuda butuh kualitas, bukan kuantitas, sebutnya.

Ia kemudian menegaskan bahwa ALAMP AKSI Aceh Singkil tidak akan lupa tetap akan menunjukkan kritikan kepada pemerintah Aceh Singkil.

“Hari ini kawan – kawan pemuda kalau tidak gila tidak dihargai”, tuturnya.

“Saya yakin dan percaya kawan – kawan pemuda punya segudang pemikiran, tetapi oleh pemerintah tidak pernah mendengarkan”, tegasnya.

Kita bahasakan bagus – bagus tidak didengarkan, nanti becakap kasar kita dibilang kurang ajar, siapa sebenarnya yang kurang ajar, tanyanya.

“DPD ALAMP AKSI Aceh Singkil hari ini hadir sebagai bentuk kecintaan terhadap Aceh Singkil”, paparnya.

Ia kemudian meminta maaf, karena menurutnya arahan dari panitia tidak boleh mengkritik.

“Ini bukan mengkritik, tapi konstruktif, pemuda jangan pernah takut dengan pejabat selama pemikiran tidak pernah ditampung”, lanjutnya.

Tadi kita berbicara millenial, udahlah kita move on, sambungnya, bukan saya tidak sepakat, justru saya sangat sepakat.

“Tapi sudahlah, budaya dan tradisi dahulu kita lupakan”, pintanya.

Dulu kita lihat, ada Bupati abangnya Ketua DPR, kemudian ada Bupati pamannya, yang ketua DPR itu adalah keponakannya, terangkannya.

“Hari ini kita buka, kalau bisa istri bupati, yang ketua DPR suaminya”, imbuhnya disambut tepuk tangan dari peserta diskusi. (SM)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca