akses.co – Generasi muda Islam merupakan garda terdepan untuk mengokohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab NKRI sebagai konsensus kebangsaan yang sudah final, sebagaimana amanat dari para pendiri bangsa.
Hal itu disampaikannya Anggota MPR/DPR RI H. Fadly Nurzal, S.Ag di depan ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumut, pada acara Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan di kampus UIN Sumut Jl William Iskandar Medan Estate.
Hadir pada acara tersebut Dekan FEBI UIN Sumut Dr. Andre Soemitra, M.Ag, Wakil Dekan I Dr. Mhd Yafiz, MA, Wakil Dekan II Dr. Khuzaimah, MA dan undangan lainnya. Disebutkan Fadly, saat ini banyak peristiwa yang mengganggu rasa nasionalisme berbangsa dan bernegara.
Berbagai peristiwa itu harus tetap disikapi secara bijak, sebagaimana diajarkan para pendahulu bangsa ini. Kita mahasiswa jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk menghancurkan bangsa ini.
“Dan menurut saya, berbagai gangguan dan cobaan nasionalisme tersebut adalah pertanda bangsa ini akan semakin maju,”ucapnya.
Sejalan dengan itu kata Fadly, kehadiran generasi muda Islam bagi bangsa ini sangat dibutuhkan. Apalagi mahasiswa-mahasiswa FEBI sebagai calon pemimpin bangsa masa depan. Dipundak kalianlah, maju mundurnya bangsa ini dimasa yang akan datang.
Untuk itu, sejak dini para generasi muda Islam harus dibekali wawasan kebangsaan yang benar, sesuai peraturan perundang-undangan serta konsep berbangsa dan bernegara yang diwariskan para pendiri bangsa.
Apalagi jika kita mendalami sejarah bangsa ini, kita akan menemukan peran besar yang telah diberikan para tokoh muda, ulama, kiyai dan para santri. Mereka berjuang dengan darah dan air mata tanpa pamrih. Hal yang terpenting lagi, mereka adalah saudara-saudara kita seiman dan seakidah.
Tentu apa yang mereka wariskan harus kita jaga dan dipertahankan, terutama bagi generasi muda Islam. “UUD 45, Pancasila, Kebinnekaan, NKRI adalah konsensus berbangsa yang tidak perlu lagi dipersoalkan, tapi justru dipertahankan,”jelas Fadly yang kini dipercaya sebagai Sekretaris FPPP MPR RI.
Mahasiswa FEBI ke depan diharapkan mampu mendorong dan menciptakan tata kelola keuangan bangsa yang lebih baik. Sehingga cita-cita dan amanat UUD 45 yakni mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia dapat diwujudkan.
“Dimasa mendatang kalian akan muncul sebagai tokoh-tokoh ekonomi bangsa yang memberi kontribusi besar mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia,”kata Fadly yang juga menjabat
Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Selain itu Fadly juga mengingatkan seluruh mahasiswa FEBI UIN Sumut, agar jangan sekali-kali terlibat dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Sebab, narkoba adalah cara biadap menghancurkan generasi muda sebuah Negara. Narkoba juga bentuk penjajahan baru yang harus dilawan dengan sekuat tenaga oleh seluruh elemen bangsa termasuk mahasiswa.
Disela-sela acara, ada beberapa mahasiswa yang bertanya tentang anggapan bahwa politik itu kejam. Menjawab pertanyaan tersebut, Fadly menjelaskan bahwa anggapan itu bisa benar dan bisa juga salah. Artinya, tergantung perspektif orang yang menilainya.
Jika ditanya apakah ada politikus yang baik, tentu jawabnya banyak. Untuk itu pula, mahasiswa harus memahami bagaimana berpolitik yang santun, dan beretika. Sehingga ketika terjun dalam politik praktis dapat diejawantahkan dengan baik.
Sebelumnya Dekan FEBI UIN Sumut Dr. Andre Soemitra dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas dipilihnya FEBI sebagai tempat sosialisasi empat konsensus berbangsa.
Menurut Andre, mahasiswa selain dibekali ilmu-ilmu akademik dan intelektualitas, wawasan kebangsaan juga harus diperkuat.
“Kita adalah bagian dari anak bangsa ini, maka tanggungjawab kita semua mempertahankannya sekaligus memajukannya,” ucapnya. (rel/rur)
