Pekanbaru, akses.co – Sejumlah massa mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah Provinsi Riau Geruduk kantor Pemrov Riau, Senin (4/7), mendesak agar Gubernur mencabut izin operasi Holywings selamanya atau secara permanen di bumi melayu lancang kuning.
Dalam orasinya Ketua PW HIMMAH Riau, Kori Fatnawi Syihab, meminta pemprov Riau jangan tutup mata dengan persoalan Holywings yang ada dipekanbaru.
“Gubernur Riau harus tegas agar mencabut izin operasi Holywings secara permanen, promosi minuman keras bagi yang bernama “Muhammad dan Maria” yang berunsur sara sangat menyakiti hati umat Islam dan melecehkan agama”, tegas Kori.
Lanjut Kori, dalam hal ini HIMMAH juga mendesak Kapolda Riau Bapak Irjen. M. Iqbal agar segera memanggil dan memeriksa pemilik Holywings untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang membuat terganggu nya kerukunan umat beragama.
“Kami meminta Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini Kapolda memanggil, memeriksa dan menangkap pengelola Holywings Pekanbaru. Jangan hanya pegawai yang diduga dikorbankan”, ungkapnya
Kordinator Lapangan Khaidir Rahman, dalam orasinya Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah Provinsi Riau akan tetap mengkawal persoalan ini agar pemerintah benar benar serius untuk mencabut izin operasi Holywings secara permanen karna kami duga bukan hanya mengganggu kerukunan umat beragama akan tetapi kami khawatir generasi muda akan rusak jika Holywings masih tetap berdiri di bumi melayu lancang kuning.
Hal senada juga di sampaikan Kordinator Aksi Surya Darma sebelum mengakhiri aksi, jika pemprov tidak mengindahkan tuntutan dari Himpunan Mahasiswa Al Washliyah, kami akan turun aksi lanjutan dengan massa yang lebih banyak. Setelah itu massa aksi bubar kembali ke sekretariat PW HIMMAH Riau.
Adapun tuntutan Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah Provinsi Riau:
1. Mendesak Gubernur Riau agar segera mencabut izin operasi Holywings dibumi lancang kuning karena diduga kuat telah menimbulkan isu sara dan menyakiti hati umat muslim
2. Mendesak Kapolda Provinsi Riau agar segera menangkap, memeriksa pemilik oknum manajemen Holywings dan admin Holywings Indonesia yang diduga kuat sengaja membuat isu penista agama
3. Meminta Kapolri untuk mencopot Kapolda Riau dan Kapolresta Pekanbaru apabila tidak mampu menangkap penista agama dibumi lancang kuning
4. Meminta DPRD Provinsi Riau memanggil owner atau pengelola/pimpinan Holywings Pekanbaru Riau
5. Meminta pemprov Riau memanggil seluruh pengusaha berkaitan dengan hiburan malam agar kedepannya tidak terjadi lagi hal-hal yang berkaitan dengan unsur sara dan penista agama karena mencerdai hati umat dan kerukunan beragama. (ggs)