30 C
Medan
Minggu, 19 Mei 2024

Hina Profesi Wartawan, IJTI Minta Bupati Sergai Pecat dr Salomo

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

Serdang Bedagai, akses.co – Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Deliserdang, Sergai, Tebing Tinggi, Zufri Hafis, meminta Bupati Sergai Darma Wijaya pecat dr. Salomo, selaku petugas di bagian laboratorium RSUD Sultan Sulaiman. Permintaan Zufri ini terkait sikap dan pernyataan dr Salomo yang menghina profesi wartawan.

Diketahui oknum PNS itu mengatakan, semua wartawan di Sergai bisa di bayar untuk tidak memberitakan sesuatu yang penting dan menyudutkan pemkab sergai. Hal ini di ucapkannya di tempat umum.

Menurut Hafis, permintaanya terhadap Bupati Sergai agar segera memecat dr. Salomo itu di anggap hal yang paling tepat, mengingat hal ini membuat ketersinggungan para dunia jurnalis yang ada di Sumatera Utara khususnya Kabupaten Sergai.

“Dia itu seorang dokter dan oknum PNS, pernyataan beliau sudah masuk ranah menghina profesi jurnalis. Parahnya lagi dia sebut semua, bukan salah satu oknum wartawannya. Artinya sangat ternoda dunia Pers dengan ucapannya”, kata Zufri Hafis kepada akses.co, Selasa (22/2) pagi.

Disamping itu, sikap dokter Salomo itu sangat bertentangan dengan orang nomor satu di tanah bertuah negeri beradat yakni Bupati Darma Wijaya yang notabene nya sangat dekat dan cinta dengan insan pers.

” Saya yakin Pak Darma Wijaya adalah sahabat jurnalis, itu jelas adanya. Dia itu meski sibuk tetap menyempatkan diri menyapa wartawan di Sergai dengan beolah raga bersama. Sejatinya ia tidak akan membiarkan sahabatnya ternoda, apa lagi yang menghina itu masih bawahanya, pastinya Bupati Darma Wijaya akan bersikap tegas terkait masalah ini, ” terang Zufri Hafis.

Selain itu, permasalahan yang merupakan bentuk arogansi dan pelecehan terhadap profesi wartawan ini juga sudah booming. Jadi, ini harus sesegera mungkin dilakukan mediasi guna meredam kemarahan para kawan kawan wartawan di Sergai.

“Kita dari IJTI akan lakukan komunikasi ke Bupati terkait ini. Saya akan minta sikap tegas Bupati atas prilaku bawahannya yang secara tidak langsung mencoreng nama baiknya dan begitu juga kawan-kawan wartawan. Setidaknya, agar tidak kembali terjadi hal yang serupa di lingkungan Pemkab Serdang Bedagai, ujar Zufri Hafis.

Informasi dihimpun akses.co, terkait permasalahan sebelumnya, berawal saat salah satu awak media mencoba konfirmasi terkait perkembangan covid 19. Dimana dr Salomo yang menjabat sebagai pertanggungjawaban di laboratorium mengatakan bahwa
Pegawai RSUD Sultan Sulaiman hampir 60 persen terpapar covid-19.

Terus dia mengatakan, oleh karena itu dia tidak masuk kerja, biasanya kalau sudah hampir 60 persen rumah sakit tersebut wajib tutup itu standarnya, ditambah lagi tidak ada publikasi soal ini. “ya gimana wartawan Sergai semua bisa dibayar,” ucap Salomo di depan umum.

“Karena info ini senyap semua, sudah sering kali aku bilang gitu sering kalipun, karena wartawan Sergai sudah dikop semua oleh penguasa,” sebut Salomo.

Disaat awak media mencecar pertanyaan, siapa penguasa yang dimaksudnya, Salomo hanya menjawab diplomatis.

“Enggak usah kubilang lah itu, karena setiap ada masalah, senyap, setiap ada info juga senyap,” papar Salomo.

Selain itu, dia juga membeda bedakan wartawan selama dirinya bertugas sebagai dokter di 3 kabupaten seperti Batubara, Serdangbedagai dan Simalungun.

“Kalau di sana seru dia, berita itu seru, kalau di kampungku ini diam diam aja,” kata Salomo menjawab pertanyaan awak media.
(Manahan.D)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca