25.6 C
Medan
Rabu, 15 Mei 2024

IKM Logam Berkontribusi Pasok Rantai Industri Otomotif Nasional

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

MEDAN, akses.co – Industri Kecil dan Menengah (IKM) siap berkontribusi dalam rantai pasok industri otomotif nasional. Hal ini salah satunya ditunjukkan melalui kemampuan IKM logam Koperasi Batur Jaya (KBJ) yang berlokasi di Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

“Hari ini kita semua menyaksikan hasil dari komitmen dan keseriusan Koperasi Batur Jaya yang telah melakukan banyak perubahan untuk pengembangan usaha sehingga mampu memasuki rantai pasok industri otomotif,” papar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto pada ‘Kick-Off IKM dalam Supply Chain Industri Otomotif’ di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (22/3/2019).

Sejak Januari 2019, KBJ berhasil memproduksi 200 cylinder sleeve per bulan dan mengirimkannya kepada PT TPR Indonesia selaku pemasok lapis 2 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Cylinder sleeve ini dipergunakan oleh PT TPR Indonesia sebagai alat bantu dalam memproduksi piston ring untuk TMMIN.

Menperin menambahkan, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, khususnya PT TMMIN yang telah memberikan asistensi kepada KBJ. Selain berkonsentrasi pada pendampingan terhadap KBJ, TMMIN turut mendonasikan lima mesin produksi berupa mesin Spectrometer, Core Making, Moulding, Small NC Milling, dan Small Milling 2 kepada KBJ.

“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang baik diikuti dengan pelatihan dan pendampingan dengan metode yang tepat selama kurang lebih dua tahun, IKM yang tergabung dalam KBJ mampu masuk ke area yang membutuhkan persyaratan tinggi mulai dari sisi kualitas, produktivitas, teknologi hingga kontinuitas suplai,” paparnya.

IKM logam yang berada di sentra Ceper ini memiliki 300 pelaku usaha, yang setengahnya atau 150 IKM merupakan anggota KBJ. “Dari klaster logam di sini, seluruhnya ada 4000 tenaga kerja, dan tentunya ini menjadi bagian yang penting dari pengembangan IKM. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Toyota yang sudah secara intensif ngopeni Koperasi Batur Jaya,” imbuhnya.

Menperin menambahkan, kemitraan ini juga merupakan langkah strategis untuk merevitalisasi terhadap fasilitas produksi di KBJ. “Dua setengah tahun lalu saya ke sini dan sudah tiga kali ke sini, progresnya saya lihat terus dan hari ini saya lihat sudah matang perubahannya dan sudah siap menerima order baik itu dari Toyota maupun dari lainnya seperti Panasonic,” ujarnya.

Pengembangan IKM logam

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengemukakan, kegiatan ‘Kick-Off IKM dalam Supply Chain Industri Otomotif’ diselenggarakan dalam rangka Program Pengembangan IKM logam untuk meningkatkan kontribusi IKM dalam rantai pasok industri otomotif nasional, dengan fokus pertama di Koperasi Batur Jaya, Ceper, Klaten.

Kerja sama antara KBJ dan PT TMMIN yang dilaksanakan sejak akhir 2016, bertujuan agar IKM dapat melakukan pengembangan bisnis melalui program kemitraan dengan industri besar berupa asistensi dan pendampingan dari PT. TMMIN, baik di sisi produksi maupun manajemen.

“Selain itu, IKM juga mampu melakukan diversifikasi produk logam dengan memproduksi komponen otomotif untuk supplier PT TMMIN sehingga dapat meningkatkan peran dan kontribusinya dalam rantai pasok industri otomotif nasional,” ungkap Gati.

Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono menyampaikan, akselerasi KBJ menjadi pemasok industri otomotif berstandar global bukan melalui perjalanan mudah. Pelatihan dan pendampingan dengan metode yang tepat, rekonstruksi ulang dengan standardisasi Toyota, dan bantuan mesin produksi, nyatanya dapat membantu KBJ mampu memenuhi persyaratan tinggi dari sisi kualitas, produktivitas, teknologi, dan kontinuitas suplai.“Proses yang tidak instan dan kerja keras yang konsisten antara TMMIN dan pihak Koperasi Batur Jaya, menunjukkan semangat pantang menyerah dari IKM otomotif di Indonesia,” ujarnya. Lebih lanjut, industri otomotif yang kompetitif perlu membutuhkan rantai pasok yang kuat, karenanya TMMIN ingin berkontribusi nyata di antaranya melalui pengembangan IKM otomotif.

“SDM berkualitas menjadi kunci utama keberhasilan pengembangan IKM. Untuk itu, kami juga memberi perhatian khusus pada program-program pengembangan SDM dengan mendukung sekolah-sekolah vokasi baik di Ceper maupun di tingkat nasional melalui program pendidikan vokasi  dari Kemenperin,” paparnya. (din)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca