25.6 C
Medan
Selasa, 7 Mei 2024

Jalan Rusak Jadi Bahasan Aktivis

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Sejumlah elemen rakyat menghadiri Diskusi Lintas Aktivis “Potret Infrastruktur Kota Medan dan Sumatera Utara”, di Jalan Gaperta, Kamis (20/7/2017).

Koordinator Gerbraksu Saharuddin Medan Utara mengatakan, saat ini sangat mudah bagi masyarakat menemukan jalan rusak di Kota Medan. Hal ini menjadi pertanyaan apa sesungguhnya yang menyebabkan hal itu terjadi. “Ini menjadi salah satu tujuan diskusi ini. Kita mencari solusi bukan mengkritisi tanpa masukan yang berarti,” kata Saharuddin.

Dia menyinggung soal infrastruktur di kawsan Medan Utara. Salah satunya Jalan Titi Pahlawan Medan Labuhan. “Jalan Titi Pahlawan saat ini sudah mulai berdiri plang proyek memperbaiki jalan itu. Sebelumnya selama 10 tahun jalan provinsi itu tak tersentuh pembangunan. Namun jika sampai awal Agustus tidak juga dikerjakan, maka kami akan menggugat class action ke pengadilan,” tambah Saharuddin.

Dalam diskusi itu hadir sejumlah aktivis dan perwakilan Dinas Bina Marga Pemko Medan. Sementara Kejati Sumut dan Dinas Bina Marga Konstruksi Pemprovsu tidak hadir meski sudah resmi diundang.

Edy, perwakilan Bina Marga Medan mengatakan tahun ini sudah berjalan sejumlah perbaikan infrastruktur di Kota Medan. “Kawasan Krakatau dan Medan Timur sedang pengerjaan. Jalan Padang juga akan tahun ini dikerjakan,” kata Edy.

Untuk itu dia berharap ada peran aktif masyarakat mendukung dan mengawasi pembangunan yang sedang dikerjakan. Disinggung soal kerusakan jalan bekas galian, Edy mengatakan Pemko Medan mengupayakan agar pengerjaan galian dialihkan ke Pemko Medan.

“Selama ini (galian) dikerjakan tingkat provinsi. Kami mengupayakan agar tahun depan galian dialihkan ke kami,” kata Edy.

Diskusi menyimpulkan perlunya sinergitas stakeholder infrastruktur dalam setiap perencanaan pembangunan. “Selama ini antar instansi kurang kordinasi sehingga masyarakat jadi korban. Diskusi lanjutan nanti juga akan mengundang kembali Pemprovsu, PLN, PDAM dan instansi lain yang pernah melakukan galian jalan,” tukas Saharuddin. (rur)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca