akses.co – Anggota DPRD Kota Medan, Hasyim, SE meminta Pemko Medan belajar mengenai pengelolaan serta penataan lingkungan ke Chengdu, Cina. Hal itu dikatakan Hasyim usai melakukan kunjungan undangan ke sister city Kota Medan tersebut, pekan lalu.
“Sekarang Chengdu itu sudah mengalami banyak kemajuan. Kota kita sudah jauh tertinggal dibandingkan Kota Chengdu itu sister city Kota Medan. Kita sudah menjalinnya sejak 2003 silam,” ungkapnya Hasyim di gedung DPRD Kota Medan, Senin (24/7/2017).
Empat hari di Chengdu, Hasyim melihat Pemko Chengdu berhasil mengelola dan menata kotanya dengan baik. Hal itu terlihat dari terbangunnya infrastruktur yang baik, ketersedian ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan masyarakat setempat dan tertibnya arus lalu lintas di daerah tersebut.
“Dari segi lalu lintas, pemerintah setempat menyiapkan area khusus bagi kendaraan bermotor, pengguna sepeda, serta pejalan kaki. Begitu juga dengan kebersihannya, tidak ada sampah yang berserakan di trotoar maupun ruas lainnya. Semua ditata dengan baik,” jelasnya.
Hasyim berjanji, pihaknya akan memaparkan yang mereka lihat tersebut kepada jajaran Pemko Medan agar dapat belajar menata Kota Medan menjadi lebih baik.
“Memang keberhasilan tersebut tidak dapat dirasakan secepatnya, namun harus secara bertahap. Mudah-mudahan, Kota Medan dapat mengikuti keberhasilan Chengdu menata kotanya,” ujarnya.
Hasyim menambahkan kunjungan rombongan anggota DPRD Kota Medan seperti Hendrik Sitompul (F-PD), Djumadi (F-PKS) dan Kuat Surbakti (F-PAN) ke Chengndu itu dalam rangkaian undangan dari Pemerintah Chengdu berkaitan dengan konfrensi lingkungan hidup yang dilaksanakan PBB di Kota Chengdu tersebut.
“Kita hadir dalam konfrensi itu sebagai peserta. Kita dapat undangan dari panitia lokal, yakni Pemko Chengdu,” jelasnya.
Anggota DPRD Kota Medan lainnya yang ikut ke Chengdu, Djumadi mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, Pemko Medan harus mampu belajar dari kota kembarnya untuk kemajuan Kota Medan.
“Sangat baik kita lihat Chengdu itu. Apalagi dari sisi keamanannya, kita harus belajar juga dari mereka,” ungkap Djumadi. (din)