28.9 C
Medan
Senin, 29 April 2024

Nelayan Kecil Kota Tanjung Balai Sulit Dapatkan BBM Bersubsidi

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

Tanjungbalai, akses.co – Keberadaan nelayan kecil atau nelayan tradisional di Kota Tanjungbalai masih cukup memprihatinkan, pasalnya sampai saat ini masih sulit dapatkan Bahan Bakar Minyak Solar bersubsidi.

Hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah mengingat BBM adalah kebutuhan yang paling utama dalam operasi menangkap ikan di laut.
Berdasarkan pantauan akses.co, tempat pendistribusian BBM solar bersubsidi untuk nelayan kecil sangat banyak, seperti APMS (agen premium & minyak solar) dan SPDN ( Solar Pack Dealer Nelayan).

Seharusnya nelayan kecil atau nelayan tradisional yang berada di Kota Tanjung Balai tidak kesulitan dengan banyaknya tepat pengisian bahan bakar, namun anehnya nelayan masih sulit mendapatkan BBM bersubsidi.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Nelayan Nusantara Center (NNC), Irwansyah Siregar menuding hal ini sudah menjadi permainan para mafia migas dan menerapkan sistem monopoli.

“ini sudah permainan para mafia migas dengan sistem menerapkan monopoli”.tegas Irwan kepada akses.co, Kamis (30/9).

Menurutnya para pengusaha SPDN dan APMS di Kota Tanjungbalai banyak mendistribusikan BBM bersubsidi kepada Kapal dengan kelas industri dengan tonase lebih dari 30 GT.

Irwansyah pernah menyuarakan ini ke publik dengan harapan aparat penegak hukum (APH) terkait dan Instansi berwenang dapat mengambil tindakan atas peristiwa tersebut

Namun sampai saat ini, hampir tidak ada tindakan, bahkan menjadi lebih parah dan cendrung terang-terangan.

Maka Irwansyah Siregar selaku aktifis nelayan yang selama ini konsen menyoroti persolan ini, berharap Bapak Kapolri Listyo Sigit Prabowo serta aparatur yang berwenang di Ibu Kota Jakarta dapat mengambil tindakan, sebab para penegak hukum di daerah yang berkaitan dengan persoalan migas diduga sudah ikut menikmati hasil dari mafia BBM.

Ditambahkan lagi oleh Irwansyah Siregar, jika melihat banyaknya penyalur dan kuota BBM bersubsidi yang ada disalurkan di Kota Tanjung Balai, sangat tidak mungkin nalayan kecil tidak mendapatkan BBM bersubsidi.

Namun kenyataannya, sampai saat ini banyak nelayan kecil dan nelayan tradisional kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi bahkan mereka terpaksa membeli dengan harga diatas harga HET dari pengumpul-pengumpul solar yang diambil dari SPBU. (Arius Bhakti/akses.co)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca