30 C
Medan
Sabtu, 18 Mei 2024

Pemuda Melayu Eratkan Persaudaraan untuk Peradaban Daerah

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

MEDAN, akses.co – Tidak ada yang dapat membantah bahwa Kota Medan adalah wilayah adat suku Melayu Deli. Identitas tersebut harus dijaga bersama untuk kemajuan daerah yang multietnis ini.

“Karena itu, kami bersepakat untuk menegakkan identitas tersebut walau apapun rintangannya.” demikian disampaikan oleh Tengku Fauzi yang merupakan Ketua Umum Forum Masyarakat Adat Deli, usai diskusi Pemuda Melayu Sumatera Utara, di Medan, Senin (11/11/2019) malam.

Forum diskusi yang melibatkan berbagai elemen dan organisasi Melayu ini direncanakan akan dilaksanakan secara rutin dan melibatkan semua pihak yang peduli pada peradaban Melayu di Sumatera Utara antara lain, Forum Masyarakat Adat Deli, Lembaga Medan Tanah Deli, Aliansi Masyarakat Melayu Indonesia, Ikatan Perupah Tanah Melayu, Muda Mudi Maimoon, Ikatan Anak Melayu Medan dan elemen lainnya.

“Kami mengimbau Puak Melayu di Sumatera Utara untuk bersatu dan merekatkan persaudaraan agar dapat membangun peradaban Melayu yang hebat di Sumatera Utara,” katanya.

Juru bicara Forum Diskusi Pemuda Melayu Sumatera Utara,Tengku Adri, menambahkan, pihaknya menyepakati bahwa Puak Melayu khususnya para Pemuda Melayu harus aktif membangun budaya diskusi dan literasi kemelayuan agar pada masa hadapan dapat tumbuh generasi Melayu yang cerdas, memahami adat dan budaya serta memiliki kecintaan terhadap dunia Melayu.

Tengku Adri juga menambahkan bahwa mereka sangat mengapresiasi upaya saudara sesama Puak Melayu yang telah berjuang untuk mengangkat marwah Melayu di berbagai bidang. Mereka akan mengundang seluruh elemen Melayu yang ada, terutama para Pemuda untuk bersama-sama memperjuangkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Melayu yang ada di Sumatera Utara.

“Kami melihat bahwa masih ada pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan bersama-sama seperti masih rendahnya perekonomian dan pendidikan Puak Melayu yang ada di pesisir Pantai Timur Sumatera Utara,” kata Adri.

Para pemuda ini juga menyoroti masalah lemahnya kordinasi antar lembaga sehingga terkesan jalan sendiri-sendiri. Padahal jika potensi yang dimiliki oleh Puak Melayu di Sumut ini bisa disinergikan, maka banyak persoalan yang dapat diurai dan diselesaikan.

“Jangan lagi ada Puak Melayu yang putus sekolah, beri mereka pelatihan agar dapat mandiri dan bersaing di era global, kuatkan pemahaman Puak Melayu tentang adat, budaya dan politik melalui pelatihan-pelatihan kader. Ekonomi Puak Melayu juga harus bangkit. Kami juga menghimbau agar semua pihak yang cinta kepada Melayu untuk saling mendukung dan menghindari perpecahan. Ujar Tengku Adri.

Sebagai penutup anggota Forum diskusi menyepakati bahwa Salam ” Ahoi ” adalah salam khas Melayu Deli yang harus digaungkan kemana saja dan kepada siapa saja agar rakyat Indonesia tau bahwa Medan adalah Negeri Melayu yang santun dan beradab.(rih/rel)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca