akses.co – Anggota DPRD Sumatera Utara, Nezar Djoeli menilai kegiatan Pesta Durian di Lapangan Merdeka kemarin seperti pembohongan publik.
“Saya sebagai anggota DPRD Sumut dari aerah pemilihan medan merasa prihatin dengan kegiatan yang mencoreng muka Walikota Medan akibat ulah dari jajarannya di bidang pariwisata,” kata Nezar, setelah melihat banyaknya keluhan soal Pesta Durian HUT Kota Medan, Minggu (9/7/2017).
Menurutnya Pesta Durian yang dikeluhkan ini menjadi potret buram ulang tahun ke 427 Kota Medan. Diketahui, seperti diberitakan akses.co, masyarakat mengeluhkan gelaran Pesta Durian yang diselenggarakan berkaitan dengan HUT Kota Medan 6 – 8 Juli 2017.
Pasalnya pengunjung harus membayar Rp60.000 untuk makan durian selama 1 jam. Jika tak habis, sisanya boleh di bawa pulang setelah ditimbang dan dihargai Rp30.000/kg. Setelah diberitakan, tingkat kunjungan Pesta Durian menurun. Dari data panitia, jika di hari pertama pengunjung mencapai 700 orang, hari kedua turun jadi 250 orang, dan hari ketiga 300 orang.
Nezar menambahkan, Medan yang juga kota metropolitan ini dalam refleksi setahun belakang ini harus berbenah di segala sektor.
“Masih banyak janji janji ataupun PR PR yang tertunda dalam agenda pembangunan di Kota Medan khususnya Medan bagian utara. Persoalan infrastruktur yang tak kunjung selesai,” terangnya.
Dalam agenda RPJMD Kota Medan yang telah disusun kata Nezar masih banyak yang belum terealisasi. ‬Nezar meminta kepada walikota dan wakil walikota agar mengevaluasi kepala dinas-kepala dinas yg tidak mampu bekerja sama dengan pemerintah kota.
“Supaya tidak ada yang mencoreng wajah para pemimpin kota. Beri masukan yang konstruktif kepada walikota dan jangan asal bapak senang saja,” bebernya. (rur)
