28.9 C
Medan
Jumat, 26 April 2024

Simulasi Bencana di BI Medan, Gempa dan Kebakaran jadi Tantangan

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Medan bersama Yayasan Sumut Rescue melakukan simulasi tanggap bencana di Gedung Bank Indonesia, Medan Kamis (21/12/2017). Kegiatan ini memberikan pemahaman kepada masyarakat, khusus karyawan di BI, untuk mengantisipasi apabila adanya bencana.

Pimpinan Wilayah Bank Indonesia Sumut, Arief Budi Santoso mengatakan, Bank Indonesia merupakan objek vital, kesehariannya harus beroperasi dengan baik. Tentu saja, tidak menutup kemungkinan, bisa terjadi gangguan bencana alam.

“Maka dari itu, kami lakukan simulasi untuk melatih kepada tenaga keamanan di sini, bagaimana menghadapi bencana. Utamanya, bencana gempa bumi, dan mungkin kebakaran. Harapan kami kita dapat gambaran secara utuh, apa yang harus dilakukan apabila terjadi gangguan,” katanya.

Disampaikannya, pihaknya belajar bagaimanan penanggulangan bencana secara dini. Semua proses antisipasi, terlebih dahulu harus dilakukan secara internal. “Semoga ini membuat kami terlatih bagaimana yang harus kami lakukan apabila ada bencana,” pungkasnya.

Sementara, Ketua Yayasan Sumut Rescue, Hendra Ramli mengatakan, pihaknya bersama 40 orang yang tergabung dalam tim memberikan edukasi, bagaimana menanggapi apabila ada bencana yang bisa datang secara tiba-tiba. Adapun tim yang tergabung dalam simulasi ini, terdiri dari Sumut Resque, BPBD Sumut, PMI, Jibom Brimobdasu, Polsek Medan Barat, dan P2K Medan.

“Kita intinya memberikan, simulasi protokol penanganan darurat bencana di gedung bertingkat. Khusunya objek vital, harus bisa mengantisipasi terhadap ancaman bencana, seperti gempa, yang bisa mengakibatkan kebakaran dan aksi teror,” katanya.

Suasana kepanikan korban dalam simulasi bencana di Gedung BI Medan, Kamis sore. (ist)
Suasana kepanikan korban dalam simulasi bencana di Gedung BI Medan, Kamis sore. (ist)

Dikatakannya, apabila gempa, termasuk di gedung bertingkat, maka karyawan harus melakukan teknik evakuasi ke titik kumpul utama, di halaman gedung. Apabila ada korban, maka pihak bank menghubungi tim penanggulangan bencana. Setelah dievakuasi, maka tim langsung hadir mendirikan tenda shelter dan kesehatan. Kemudian unit ambulan langsung menolong korban.

Di sampaikannya, kegiatan ini mengajarkan beberaoa teknik lenyelamatan. Seperti bertical rescue dan teknik lowering untuk menurunkan korban menggunakan tandu basket, langsung menurunkan tanpa tangga dan lift. “Semua diajari, korban dievakuasi melalui ambulan. Gempa juga bisa menimbulkan kebakaran dari dapur Untuk itu memadamkan secara internal, menggunakan alat pengapi ringan. Dinas P2K juga mengirimkan damkar dan sebagainya,”terangnya.

Hendra menuturkan, pihaknya ingin, masyarakat tahu, bahwasanya daerah ini juga rentan gempa, maka wilayah fasilitas umum di Medan, harus melakukan kegiatan simulasi, agar memahami dan dapat melakukan pertolongan pertama saat kejadian bencana.

“Outputnya, pihak BI juga akan melakukan film dokumenter, agar karyawan dan pengunjung mengerti. Intinya bagaimana kita mengubah, idiom calon korban menjadi calon penolong,” pungkasnya. (rur)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca