25.6 C
Medan
Sabtu, 27 April 2024

Ormas Islam Dukung UINSU Juara, Bersatu untuk Kebangkitan Umat

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Organisasi masyarakat (Ormas) Islam terbesar di Indonesia mendukung penuh pengembangan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) menjadi pusat kajian dakwah dunia serta maju dan sejahtera (juara).

Dukungan itu disampaikan, masing-masing pimpinan Ormas Islam di Sumatera Utara pada acara tasyakuran Dies Natalis ke 44 UINSU yang berlangsung di Mesjid Ulul Albab Kampus I UINSU Jl, Sutomo Medan, Kamis (21/12/2017).

Hadir dalam acara itu, Rektor UINSU, Prof. Saidurrahman, Dewan Penyantun UINSU diwakili, Musa Rajekshah (Ijeck), pejabat birokrasi dan militer, Sumut, pimpinan MUI Sumut, para wakil rektor, para dekan, dosen, dan mahasiswa UISU serta tokoh pemuda dan undangan lainnya. Acara itu, juga dirangkai dengan pembacaan Qunut Nazilah, sholawat munziat dan pengumpulan dana untuk Palestina.

“Kami dukung penuh pengembangan UINSU menjadi pusat kajian ilmiah dan dakwah,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumut, H. Afifuddin Lubis.

Afifuddin mengakui, peran UINSU sangat besar dalam mencetak intelektual lslam. Dia berharap agar suatu saat, UINSU dapat menjadi pusat kajian Islam dunia. Afifuddin juga berharap, UINSU menjadi lembaga pengembangan ilmu pengetahuan, baik bidang sains, teknologi, dan sosial humaniora sesuai dengan kerangka alquran dan sunnah.

Hal senada disampaikan, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumut, Prof Hasyimsyah Nasution MA, kontribusi UINSU dalam mencetak cedikiawan muslim sangat luar biasa.“Kami masyarakat Muhammadiyah mendukung penuh UINSU menjadi pusat kajian Islam yang berskala lokal internasional,” katanya.

Tidak jauh berbeda apa yang disampaikan, Sekretaris Umum PW Al Washliyah Sumut, Isma Fadli Pulungan. Dia mengatakan, UINSU sangat konsisten sebagai pusat kajian-kajian Islam. “UINSU merupakan perisai nilai-nilai Islam,” tukasnya.

Artinya, UINSU merupakan ibu dari cedikiawan. Peran UINSU sebagai lembaga pendidikan tinggi keagamaan, kini sudah semakin besar, karena lulusan-lulusannya sudah banyak yang mengembangkan kajian ilmiah. “UINSU telah dan akan terus berkontribusi secara posotif dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang lebih komprehensif, tidak hanya tenaga-tenaga ahli dalam bidang keagamaan, tapi juga dalam bidang-bidang sains lainnya,” ungkapnya.

Karena itu, masyarakat Al Washliyah mendukung penuh pengembangan UINSU karena dari rahim UINSU tidak terhitung banyak lahir cedikiawan muslim, di dalamnya termasuk warga Al Washliyah. Ormas Islam lainnya, Al Ittihadiyah yang diwakili Azhari Akmal Tarigan juga menyatakan hal senada. “UINSU maju dan sejahtera (juara) adalah cita-cita kita semua,” katanya.

Sementara itu, Rektor UINSU, Prof. Saidurrahman mengapresiasi dukungan penuh Ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.”Kami akan terus mengembangkan keilmuan dan infrastruktur UINSU guna menjawab persaiangan global,” sebutnya.

Bahkan, tradisi akademik yang berkembang di UINSU tidak hanya melahirkan tenaga-tenaga trampil dan tenaga ahli untuk pengembangan kekuatan bangsa ke depan, tapi justru telah melahirkan pakar keilmuan Islam yang hebat. “Banyak tokoh-tokoh cendikiawan-cendekiawan muslim yang dilahirkan UINSU,” tegasnya.

Bahkan, Rektor optimis, tiga tahun kedepan persisnya di usia 47 UINSU akan meraih akreditasi A. ”Kami terus berupaya menjadikan UINSU sebagai yang terdepan dalam kajian ilmiah dan dakwah,” tegasnya. Civitas UINSU terus bekerja keras agar kampus ini meraih mimpi menjadi universitas maju dan sejahtera (juara).

Pimpinan Ormas Islam di Sumut, Rektor UINSU dan Dewan Penyantun UINSU duduk bersila dalam Tasyakuran Dies Natalis ke 44 UINSU. (ist)
Pimpinan Ormas Islam di Sumut, Rektor UINSU dan Dewan Penyantun UINSU duduk bersila dalam Tasyakuran Dies Natalis ke 44 UINSU. (ist)

Kebangkitan Umat
Sedangkan, Dewan Penyantun UINSU, H. Musa Rajekshah, mengatakan tasyakuran Dies Natalis ke 44 UINSU merupakan cara yang baik dalam menunjukkan kesyukuran atas apa yang sudah diraih UINSU. “Pembacaan Qunut Nazilah, pembacaan sholawat munziat dan pengumpulan dana untuk Palestina yang dilakukan keluarga besar UINSU ini adalah salah satu bentuk kebermanfaatan UINSU bagi masyarakat,” katanya.

Musa Rajekshah juga berharap dengan usia 44 tahun, UINSU mampu menciptakan generasi penerus yang Islami dan tumbuh menjadi generasi Islam yang tangguh dan bersatu.

“Persatuan adalah modal awal untuk kebangkitan umat. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi kita bersama sama menjadikan UINSU yang maju dan sejahtera serta Sumatera Utara yang bermartabat,” katanya. (rih)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca