MEDAN, akses.co – Raibnya uang sebesar Rp1.6 miliar yang bersumber dari APBD Sumut untuk honor Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sumut di Halaman Kantor Gubsu beberapa hari lalu menunjukkan Sumut mulai tidak aman. Tidak hanya itu, Gubsu Edy Rahmayadi juga dinilai gagal mewujudkan Sumut yang maju, aman, sejahtera dan bermartabat sesuai visinya.
Ketua Gerakan Mahasiswa Republik Indonesia (GMRI) Sumut, Abdullah Sitorus menilai dengan hilangnya Rp1.6 miliar tersebut visi Edy Rahmayadi menjadikan Sumut maju, aman, sejahtera dan bermartabat kandas. Hal ini dilihat di kantornya saja sudah tidak aman, bagaimana di tempat lain.
“Bagaimana dia (Edy Rahmayadi) mau menciptakan dan menjaga keamanan di wilayah lain sementara di rumah sendiri saja tidak aman,” ungkapnya kepada akses.co, Selasa (17/9/2019).
Abdullah menungkapkan, kejadian ini juga menunjukkan Edy sebagai pemimpin gagal mengorganisir maupun membina para stafnya. Sehingga menyebabkan kejadian seharusnya tidak terjadi.
“Secara moral Edy Rahmayadi harus bertanggung jawab kepada rakyat karena itu uang rakyat. Kami menilai dari setahun ini Edi tidak serius dalam memimpin Sumut,” tegasnya.
Dia menambahkan, dalam setahun kepemimpinanya, hanya problem yang terus datang. Sementara pembangunan masih minim. “Jadi, kami menilai lebih baik Edy Rahmayadi Mundur dari jabatannya.
Kami juga mendukung sepenuhnya aparat kepolisian untuk menuntaskan kasus ini sampai kepada titik terang. Sebab, ini menyangkut masalah rakyat,” tambahnya. (eza)