akses.co – Pengamat Anggaran dari Kota Medan, Elfenda Ananda menegaskan anggaran kegiatan Medan Fashion Week 2017 harus diaudit. Hal ini untuk memastikan apakah kegiatan itu dianggarkan untuk kepentingan seseorang atau untuk memajukan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Medan.
Menurut Elfenda, ada beberapa prinsip anggaran yang harus dipenuhi dalam setiap penganggaran satu kegiatan. Prinsip anggaran tersebut yakni, keteradilan, keterbukaan, efisiensi dan lainnya. Untuk memastikan itu tentunya harus diaudit oleh lembaga terkait. “Ada prinsip anggaran yang harus dipenuhi dalam setiap anggaran. Apabila sudah dianggarkan memang harus dilaksanakan dan tidak ada masalah. Tapi, itu sudah memenuhi unsur keteradilan atau tidak,” ungkapnya kepada akses.co, Rabu (12/7/2017).
Dia menjelaskan, Medan Fashion Week tersebut sah-sah saja dilakukan apabila memang melibatkan seluruh pelaku UMKM di Kota Medan, bukan difokuskan kepada seseorang. Apalagi yang dilauncing merupakan produk Rita Maharani yang merupakan istri Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin. Artinya ada ketidakadilan. Dimana pelaku UMKM sejenis tidak ditampilkan bahkan tidak mendapat anggaran yang sama.
“Di acara itu kan launxhing Songket Medan karya istri Wali Kota Medan (Rita Maharani). Harusnya orang yang punya produk sama dilibatkan juga atau mendapatkan perlakuan sama. Inikan difokuskan kepada seseorang tentunya ada kepentingan seseorang di dalamnya. Berartikan karena istri pimpinan dianggarkan. Tidak memenuhi unsur keteradilan,” tambahnya.
Sementara itu, Kadis Perdagangan Kota Medan, Syarif Armansyah Lubis sendiri tidak bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Sekadar memberitahukan Medan Fashion Week yang dibarengi dengan launching Songket Medan dibiayai sepenuhnya APBD Kota Medan. Namun, jumlahnya tidak diketahui dengan jelas. Mengingat, Kadis Perdagangan Kota Medan, Syarif Armansyah Lubis terkesan buang badan terkait hal ini. (eza)