29.2 C
Medan
Sabtu, 11 Mei 2024

Ini Kata Sineas Onny Kresnawan dan Founder Jandwee di Semarak Komunikasi IMIKI

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Sineas kawakan nasional asal Sumatera Utara, Onny Kresnawan, dan Founder Jandwee, Januardy Wijaya, berbagi ilmu dengan mahasiswa Ilmu Komunikasi se Kota Medan. Mereka hadir dalam workshop Semarak Komunikasi 2018, gelaran Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) Wilayah 1 Sumatera, di Aula Kampus II UINSU Medan, akhir pekan lalu.

Onny menilai bahwa anak-anak muda di Sumut bisa membuat film yang berkualitas jika memliki kemauan yang kuat. “Soal ilmu buat film, harus didapat dari banyak tempat, tidak hanya di bangku perkuliahan,” kata Onny.

Onny menegaskan, dirinya tidak pernah belajar sinematografi secara khusus di bangku perkuliahan. Tapi dia mendapatkan beasiswa workshop perfilman di beberapa tempat di dalam negeri dan luar negeri. “Dengan karya saya yang sudah ada, saya dianggap bisa mewakili sumut di kancah internasional,” ujarnya.

Onny dikenal memiliki latar belakang jurnalistik dengan mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) dan sempat menjadi reporter di Harian Mimbar Umum, TPI dan TV7, Onny Kresnawan lebih dikenal sebagai sineas yang telah mendapatkan berbagai penghargaan nasional. Namanya pun tertera sebagai Indonesia Doc Film Makers bersama Nia Dinata dan sineas lainnya. terpilih menjadi peserta untuk Creative Documentary Film oleh Filmmore Academi Netherland di Bali serta Nonfiction Storytelling Workshop pada American Film Showcase U.S Consul.

Dia memperoleh beasiswa Masterclass dan finalis Prohect Change 2013 Kalyana Shira Foundation (sebuah pendidikan dan produksi film bagi sineas terpilih yang digagas Nia Dinata untuk menyuarakan isu gender, perempuan dan anak yang termarjinalkan melalui film dan didanai Ford Foundation). Dia menjadi peserta terseleksi Masterclass Festival Film Documenter (FFD) Yogyakarta 2016 serta mendapat Pendidikan Penyutradaraan Pusbang RI 2017 di Bandung.

Sementara itu, Januardy Wijaya, Founder Jandwee, mengatakan dalam desain poster, syarat utama adalah menciptakan sesuatu yang mencolok dan dapat menarik perhatian banyak orang. Dia juga memberikan cara membuat poster yang menarik secara detail.

“Poster itu sebuah media di mana kita menyampaikan pesan. Pesannya bisa berupa kampanye dan lainnya. Poster bekerja, jika ada org yang melihatnya. Jadi kita harus pastikan poster kita dilihat orang. Masalah bagus atau jelek, itu persepsi masing-masing”katanya.

Ketua Panitia Semarak Komunikasi 2018, Rani Hafiza, menambahkan, workshop ini adalah sebagai edukasi dan sekaligus mengasah skill yang dimiliki anak ilmu komunikasi tentang perfilman dan desain grafis. Peserta yang mengikuti workshop semarak komunikasi akan mendapatkan sertifikat, snack, makan siang dan free seminar. Panitia acara ini berasal dari berbagai kampus di kota medan seperti UINSU, USU, UMA, UMSU dan Universitas Dharmawangsa.(gra/rel)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca