akses.co – Pangkostrad Letjend TNI Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah, resmi mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut ke Partai Hanura. Hal ini ditandai dengan penyerahan formulir pendaftaran pasangan ini ke partai yang didirikan Wiranto, saat ini Menkopolhukam, Jumat.
“Saya mewakili Pak Edy Rahmayadi, mendaftarkan diri sebagai pasangan bakal Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara. Mudah-mudahan persyaratan yang kami serahkan ini dapat diterima dan Hanura dapat bersama-sama kami di Pilkada Sumatera Utara ini,” kata Ijeck, sapaan Musa Rajeckshah, kepada Ketua Tim Penjaringan Pilkada Partai Hanura Sumut, Bahdin Nur Tanjung, yang menerima berkas pendaftarannya.
Hanura kata Ijeck, adalah partai pertama yang menjadi pilihan pasangan ini untuk menggalang dukungan demi memenuhi persyaratan 20 kursi DPRD Sumut. Dipilihnya Hanura menurut Ijeck ada alasan tersendiri. “Kami merasa Hanura sudah lebih dekat, artinya hubungan komunikasi selama ini sudah lebih baik,” ungkapnya.
Di DPRD Sumut, Partai Hanura punya 10 kursi. Lantas partai mana lagi yang akan digalang untuk memenuhi persyaratan? “Lihat nanti saja,” kata Ijeck.
Dalam beberapa kali Pilkada, misalnya Pilkada Medan, Ijeck selalu digadang-gadang untuk maju namun Ijeck menolak. Namun menurut Ijeck, Ia bukan menolak melainkan tak pernah diajak. Dan ini adalah kali pertama pengusaha sukses ini masuk dalam pencalonan di Pilkada. Keputusan politiknya ini menurut Ijeck karena melihat sosok Edy Rahmayadi. Edy yang menurut Ijeck mengajaknya untuk maju berpasangan di Pilkada.
“Saya melihat niatnya Pak Edy Rahmayadi. Kita tahu posisi beliau, jabatan beliau, beliau mau mengorbankan jabatan untuk maju di Pilkada. Beliau ingin berbuat yang terbaik untuk Sumatera Utara dan beliau mengajak saya. Kedatangan kami ke Hanura dan partai-partai lain nantinya menunjukkan keseriusan kami,” paparnya.
Ketua Tim Penjaringan Pilkada DPD Hanura Sumut Bahdin Nur Tanjung mengungkapkan bahwa pasangan Edy-Ijeck adalah pasangan pertama yang mendaftar ke Hanura. Menurutnya, kisruh pencopotan Ketua DPD Hanura Sumut tidak mempengaruhi proses penjaringan yang akan berlangsung hingga 31 Juli mendatang. “Jadi kita tim ini sudah disahkan dan kita tidak terganggu dengan itu, nanti semuanya kita serahkan ke DPP. Tim Pilkada ini ada lah bagian tim Pilkada pusat. Kami sudah berkomunikasi langsung dengan Pak Farid Ketua Tim Pilkada DPP untuk melaksanakan proses ini tanpa terganggu dengan persoalan-persoalan internal,” ungkapnya.
Disinggung tentang gambaran koalisi, menurut Bahdin, DPP Hanura tentunya akan membuka komunikasi dengan partai-partai lain untuk memenuhi persyaratan 20 kursi DPRD Sumut. Komunikasi politik tentunya akan dilakukan terutama kepada partai-partai pendukung pemerintah. (rur)