30 C
Medan
Senin, 13 Mei 2024

Saut KPK Kepalkan Tangan, Gubsu Erry Berikan Jempol

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang bersama Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi menghadiri Seminar Nasional Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) Medan di Kampus UPH-Lippo Plaza Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (9/08/2017).

Usai memberikan ceramah dua tokoh ini pun berfoto bersama dengan civitas UPH Medan. Dalam foto itu, Saut tampak mengepalkan tangan. Sementara Gubsu Erry memberikan jempolnya. Dalam seminar itu, Gubsu Erry memuji kehadiran Saut Situmorang sebagai contoh bagi generasi muda.

“Hadirnya Wakil Ketua KPK RI Bapak Saut Situmorang sebagai keynote speaker dalam seminar hari ini menjadi sangat penting khususnya bagi generasi muda kita yang merupakan calon-calon pemimpin,” ucap Gubsu Erry.

Erry menjelaskan, peran Perguruan Tinggi sangat strategis dalam pemberantasan korupsi di tanah air. Sebagai lembaga pendidikan yang diisi generasi muda, para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan di negeri ini. Untuk itu Erry mengajak para generasi muda dapat menanamkan rasa kejujuran dan integritas. Karena dengan kejujuran dan intergritas akan memberikan dampak positif bagi seseorang untuk menghilangkan sifat-sifat korupsi yang dinilai sebahagian orang telah menjadi kebiasaan.

Erry juga menyampaikan mengapresiasi atas perhatian yang tinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. “Kita mendorong segala bentuk pelayanan publik dengan berbasis online agar lebih efektif dan transparan untuk mencegah terjadinya tatap muka yang berpotensi terjadinya KKN,” terang Erry.

Lanjut Erry, lewat pendampingan KPK RI telah dilahirkan sembilan rencana aksi pemberantasan korupsi. Salah satu aksi yang dilakukan melalui bidang pendidikan yakni penerimaan perserta didik baru (PPDB) tingkat SMA sederajat yang kini menjadi kewenangan provinsi.

Sementara itu Wakil Ketua KPK Saut Situmorang kembali menekankan perlunya integritas di dalam diri seseorang. Persoalan yang dihadapi bangsa sebelum reformasi 1998 dan juga kini adalah persoalan integritas yang bermuara kepada peningkatan daya saing dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Sejak sebelum reformasi dulu sudah ada UU maupun lembaga yang berwenang untuk korupsi ini. Bukan karena dulu UU atau Presiden serta DPR tidak memiliki visi pemberantasan korupsi tapi karena persoalan integritas. Integritas tidak hanya kita tidak korupsi tetapi juga bagaimana kita meningkatkan daya saing,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Saut juga mengharapkan para generasi muda dan para mahasiswa untuk menanamkan integritas. Karena kelak ditangan para generasi mudalah nasib bangsa ini berada.

“Saya tidak setuju korupsi itu menjadi budaya. Karena budaya itu tentulah hal yang positif dan harus kita jaga. Lakukanlah hal-hal kecil untuk mencegah terjadinya korupsi. Karena dari yang kecil ini biasanya menjadi kebiasaan untuk melakukan hal yang besar. Mari bergabung dengan KPK,”ujarnya Saut. (rel/rur)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca