31.7 C
Medan
Minggu, 28 April 2024

Sawah Disebut Kekeringan dan Pupuk Langka, Pejabat Distanbun Jelaskan Kebenarannya

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

BATU BARA, aksesco.id – Santer diberitakan kondisi sawah dibeberapa Desa di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara mengalami kekeringan selama dua minggu terakhir akibat tanggul sungai Dalu Dalu pecah. Selain itu, persoalan pupuk yang langka disebutkan tidak tersedia di kios pengecer pupuk subsidi.

Penjelasan tersebut diungkapkan Ngatijo Ketua Kelompok Tani Sido Rukun di Desa Suka Raja.

Namun, ketika dilakukan penelusuran dan konfirmasi ke Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara ternyata pernyataan Ngatijo bertolak belakang dengan fakta di lapangan.

Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara Susilistiawati Ritonga melalui Kabid Hortikultura dan Sarpras Pertanian Distanbun Kabupaten Batu Bara Armen Syam, saat dikonfirmasi di kantornya Selasa (30/1/24) menampik tudingan tersebut.

Dijelaskan Armen, begitu diperoleh informasi air sungai Dalu Dalu surut akibat tanggul di hulu pecah, pihaknya bersama Dinas PUTR Kabupaten Batu Bara langsung melakukan pengerukan sekitar 400 meter sedimen pasir menggunakan alat berat.

“Tidak benar sawah mengalami kekeringan. Tidak ada retak-retak disawah. Bahkan sawah masih basah karena sisa air sebelum pecahnya tanggul. Sore harinya air sudah masuk melalui intake (pintu air) ke sawah-sawah”, beber Armen sembari menunjukkan video kondisi sawah yang berair.

Sementara itu, terkait pupuk yang disebutkan Ngatijo tidak ada di kios pupuk, dijelaskan Armen adalah kebohongan.

“Saya tadi telah menemui Ngatijo dan dia menyangkal pernah mengatakan pupuk langka dan tidak ada di kios pupuk. Bahkan untuk tahun 2024 ini sesuai aplikasi, pada 28 Januari 2024 lalu, Ngatijo telah mengambil jatah pupuk subsidi untuk 2 musim tanam sebanyak 6 sak sesuai jatahnya,” jelas Armen.

Untuk itu Armen meminta kepada para petani agar tidak langsung percaya dengan informasi yang belum diketahui kebenarannya.

“Kalau ada kendala apakah masalah pupuk atau masalah air seharusnya petani berkoordinasi dengan penyuluh pertanian yang ada di desa mereka,” imbau Armen. (firs)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca