33 C
Medan
Sabtu, 27 Juli 2024

Seleksi Komnas HAM, Taufan Ditanyai soal Gatot dan HTI

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), Ahmad Taufan Damanik, menjadi satu dari 14 nama calon komisioner untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR. Nantinya, Komisi III memilih 7 nama dari 14 calon itu sebagai komisioner baru.

Nama Ahmad Taufan Damanik cukup familiar bagi sebagian masyarakat Sumut. Dia memang dikenal sebagai dosen, konsultas politik, aktivis sosial, dan pegiat HAM. Saat seleksi, Taufan pun diminta menjelaskan soal adanya laporan masyarakat yang menyebutnya menjadi tim sukses Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho.

Dikutip Tirto.id, Senin (7/8/2017), Taufan tak menampik kedekatannya dengan Gatot. Menurutnya, Gatot adalah koleganya sesama dosen di USU. Sehingga saat Gatot maju sebagai gubernur, Taufan membantu Gatot menyusun strategi kampanye. “Karena dia tahu saya ahli politik, dia minta saya untuk membantu. Jadi hubungan saya dengan dia itu membantu mendesain kampanye, menyusun visi-misi, kemudian waktu itu menghubungkan dengan aktivis-aktivis,” kata Taufan.

Taufan juga membantah kedekatannya dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Selama ini ia hanya diminta sebagai pembicara dalam acara-acara dua organisasi itu. “Saya pernah jadi pembicara di acara HTI. Ada yang bertanya, apakah demokrasi punya kelemahan? Saya jawab, ya. Karena hasil penelitian saya begitu. Kita tahu ada politik uang dan lain-lain. Itu kelemahan. Tapi, kalau saya ditanya, pilih demokrasi atau khilafah, saya tentu pilih demokrasi,” tegas Taufan.

Selain sebagai dosen, Taufan aktif dalam kegiatan perlindungan terhadap hak anak. Taufan pernah menjabat sebagai perwakilan Indonesia untuk Komisi Hak Anak di Komisi ASEAN untuk Promosi dan Perlindungan Hak Perempuan dan Anak (ACWC) tahun 2013–2016. (tirto/red)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca