30 C
Medan
Sabtu, 18 Mei 2024

Spanduk Dukung Capres Bertebaran, Ini kata ERAMAS…..

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Warga Kota Medan, Sumatera Utara, dihebohkan dengan terpasangnya spanduk dukungan dari pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara terpilih Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (ERAMAS) pada Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019, Minggu (22/7/2018).

Spanduk dukungan tersebut terpasang di sejumlah titik strategis di Kota Medan. Hal ini pun menjadi pembicaraan publik, terutama di pengguna media sosial. Beberapa foto spanduk mendapatkan kecaman pengguna media sosial, karena spanduk itu dianggap dibuat pihak tak bertanggung jawab mengklaim ERAMAS mendukung salah satu kandidat presiden di Pemilu 2019, Joko Widodo.

Lantas apa tanggapan ERAMAS? Juru Bicara Tim ERAMAS, Muchrid Nasution, mengaku sudah mendapatkan informasi tentang spanduk itu pada Minggu pagi. “Saya sudah dengar soal spanduk itu. Kami tidak masalah ada pihak yang memasang spanduk itu. Tapi, masyarakat harus paham spanduk tersebut bukanlah dibuat oleh tim ERAMAS,” katanya.

Muchrid mengaku dapat memahami spanduk itu sebagai euforia Pemilu 2019. Bisa jadi spanduk tersebut dipasang oleh relawan Joko Widodo yang ada di Medan. Apalagi, diketahui pengusung ERAMAS terdiri dari koalisi partai politik, yang beririsan dengan sosok capres-capres di 2019. “Relawannya mungkin sudah bekerja. Kami tidak bisa melarang orang memasang spanduk demikian. Tapi yang pasti itu bukan spanduk buatan ERAMAS,” katanya.

ERAMAS sendiri kata Muchrid, akan fokus pada pembangunan Sumatera Utara sesuai visi misi yang sudah disampaikan ke masyarakat dalam masa kampanye beberapa waktu lalu. “Program visi misi itu adalah janji yang harus direalisasikan. Kami lebih bersiap untuk menjawab tuntutan dan harapan masyarakat Sumut pada ERAMAS lima tahun mendatang,” katanya.

Tentu saja, untuk membantu mewujudkan tercapainya visi misi itu, sinergi dengan semua pihak termasuk pemerintah kab/kota dan pemerintah pusat sangat diperlukan. Program yang dibuat di provinsi oleh Gubernur Sumut harus sinkronisasi dengan program pemerintah pusat, yang dipimpin oleh Presiden RI.

“Kalau programnya sinkron, otomatis pencapaian pembangunan daerah akan lebih maksimal. Yang jelas pemerintahan provinsi harus sinergi dengan pemerintahan pusat,” ujar Muchrid yang juga Politisi Partai Golkar ini.

Sementara, Sugiat Santoso Wakil Ketua Tim Kampanye Edy Rahmayadi – H. Musa Rajekshah (Eramas) membantah spanduk provokasi #2019TetapJokowi yang terpasang di tiap sudut kota Medan disebarkan oleh tim Eramas.

Menurut Sugiat, niat Pak Edy Rahmayadi dan Bang Ijeck maju sepagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur adalah untuk membangun Sumatera Utara (Sumut) agar lebih baik lagi kedepan. Jadi niatnya maju bukan untuk mencampuri ataupun mempengaruhi politik nasional, tapi murni untuk membangun Sumut.

Sugiat menegaskan bahwa Eramas tidak pernah terlibat, apalagi terkesan memihak kesalah satu massa aksi akibat adanya spanduk #2019TetapJokowi tersebut. Sugiat memastikan bahwa Eramas akan tetap konsisten berjuang mengurus Sumut dan tidak mencampuri politik nasional.

“Kemenangan Eramas adalah kemenangan masyarakat Sumut. Sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur yang dimandatkan rakyat, tentu Eramas tahu mana yang baik dan mana yang buruk untuk masyarakat Sumut,” kata Sugiat.

Sugiat berharap agar tidak lagi ada pihak pihak yang merusak citra Eramas dengan mengaitkan Eramas ke dua massa aksi pendukung dan penolak Jokowi. Sebab kemenangan Eramas adalah kemenangan seluruh rakyat Sumatera Utara. (rur)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca