MEDAN, akses.co – Kedatukan Sukapiring merasa perlu membuat sebuah sikap di Pilkada Medan 2020. Sikap itu tentu bukan tentang kepentingan pribadi, tapi lebih kepada perubahan yang lebih manusiawi.
Demikian wawancara dengan Datuk Zulkifli Sukapiring, dalam sebuah obrolan tentang Pilkada Medan belum lama ini. Menurutnya, Medan sebagai kota sejarah harus kembali pada jati dirinya. Menjadikan kota sebagai tempat bernaung yang manusiawi bagi warganya. “Kekurangan yang ada sekarang ini harus diperbaiki,” tegas Datuk Zulkifli dalam siaran pers yang diterima, Jumat (4/10/2019).
Salahsatu cara memperbaikinya, kata Datuk Zulkifli, dengan kepedulian yang nyata mendukung orang yang mengenal sejarah Medan dan diyakini mampu menjadikan Medan sebagai Paris van Sumatra. Sebab menurutnya, perubahan tidak bisa hanya ditunggu dengan sikap ketidakpedulian.
“Kita harus peduli dengan masa depan Kota Medan ini. Dan Medan tak butuh orang impor dari kota lain yang tak memahami kota ini. Sangat penting bagi Medan memiliki pemimpin yang lahir dan besar di Kota Medan ini,” tegas Datuk Zulkifli.
Untuk itu, Datuk Zulkifli menilai sosok Dr Edy Ikhsan, MA, anak kelahiran Pasar Belakang (pasbel) kawasan Medan Perjuangan yang akan maju lewat jalur perseorangan, sangat pantas memimpin dan memperbaiki Kota Medan.
“Kami mengenal Edy Ikhsan bukan hanya karena cendikiawan Melayu, tapi Edy Ikhsan seorang sejarawan yang lahir dan memahami persoalan kota ini. Edy Ikhsan menekuni betul tentang Kota Medan ini. Makanya kami sudah berembuk dan memutuskan mendukung Edy Ikhsan di Pilkada Medan,” kata Datuk Zulkifli.
Untuk menindaklanjuti dukungan itu, Kedatukan Sukapiring telah membentuk tim relawan guna menghimpun dukungan KTP bagi Medan yang lebih manusiawi. “Tim ini bukan hanya untuk Edy Ikhsan, tapi demi perubahan Medan yang lebih manusiawi,” kata Datuk Zulkifli.
Seperti diketahui, Edy Ikhsan menjadi salahsatu nama yang digadang-gadang maju di Pilkada Medan 2020 lewat jalur non partai. Banyak dukungan mengalir untuk niat Dosen Hukum USU itu memperbaiki Kota agar Medan menjadi lebih manusiawi. Di antaranya simpul-simpul relawan yang lahir di hampir 21 kecamatan di Kota Medan.(rel/eza)