26.7 C
Medan
Jumat, 3 Mei 2024

Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP USU dalam Menggerakkan Kembali Organisasi Medan Bernalar

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

MEDAN, akses.co – Situasi pandemic Covid-19 yang melanda dunia, khususnya Indonesia menyebabkan krisis dalam beberapa sektor kehidupan masyarakat. Kondisi ini juga juga membawa dampak besar terhadap organisasi-organisasi yang berada di tengah masyarakat terkhususnya organisasi yang mencakup mahasiswa dan pemuda. Akibat dari keadaan ini banyak organisasi-organisasi yang berhenti sementara sampai keadaan kembali pulih.

Berkaca dari hal yang telah terjadi saat ini, Rena Afrida Lubis, mahasiswi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU yang melaksanakan Praktikum Kerja Lapangan (PKL II) di Yayasan Sintesa Indonesia, Sumatera Utara. Setelah mencari dan melihat sisi permasalahan organisasi di lingkungan sekitarnya, ditemukan organisasi Medan Bernalar yang berada di Kec. Medan Maimun dengan model fokusnya menggunakan metode intervensi level Mezzo (komunitas/organisasi).

Rena telah membuat poster yang berisikan kegiatan yang mendukung Medan Bernalar untuk bangkit kembali di tengah masyarakat. Organisasi Medan Bernalar ini bergerak untuk masyarakat terutama mahasiswa dan anak sekolahan yang ingin belajar, menambah ilmu pengetahuan melalui diskusi/baca buku, dan mempunyai inovasi-inovasi terhadap lingkungan sekitarnya.

Teuku Odi Andrian yang merupakan Ketua dari organisasi Medan Bernalar saat ini berusaha untuk mempertahankan organisasi tersebut dengan melakukan penyelesaian masalah yang terjadi didalam organisasi mereka. Dalam hal ini, Rena membantu penyelesaian masalah menggunakan 5 tahapan yaitu assessment, planning, intervensi dan Evaluasi.

Tahap assessment atau pengungkapan masalah,Rena menggunakan metode Participatory Learning and Action (PLA) salah satu pendekatan proses belajar dan berinteraksi dengan komunitas atau masyarakat. Sebetulnya pendekatan ini menggabungkan berbagai metode partisipatif untuk memfasilitasi kolektifitas dan proses pembelajaran di lingkungan masyarakat. Secara umum pendekatan ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan, merencanakan, memantau atau mengevaluasi proyek. Kedua, tahap Planning, pada tahapan ini Rena dan kelompok Medan Bernalar melakukan perencanaan dalam menyelesaikan masalah mulai dari membuat Open Recruitment /penerimaan anggota merupakan seleksi untuk menjaring sumber daya manusia yang berkualitas dan layak untuk diangkat menjadi anggota ataupun menduduki suatu jabatan dari organisasi ataupun kepanitiaan. Membuat donasi buku yang bertujuan untuk memenuhi literasi buku dalam segala jenis macam buku mulai dari Pendidikan, novel dan lainnya, dan merencanakan kegiatan yang bernama temu diskusi yang dilakukan melalui zoom meeting agar membaiknya komunikasi antar individu didalam organsisasi.

Selanjutnya tahap Intervensi, program yang telah direncanakan dan akan dilaksanakan agar membuahkan hasil mulai dari pengumpulan atau donasi buku, sampai membuka pendaftaran untuk anggota baru organisasi Medan Bernalar. Terakhir tahap evaluasi, pada tahapan ini Rena dan kelompok Medan Bernalar melakukan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan. Melihat terjadinya perubahan atas keterlibatan Medan Bernalar dalam perkembangan di permasalahannya organisasi mereka. Dari sini dapat disimpulkan bahwa setiap permasalahan yang terjadi di dalam suatu komunitas/organisasi bisa diselesaikan melakukan tahapan kelompok dan kerjasama antar individu di organisasi dalam penyelesaian masalahnya.

Penulis Rena Afrida Mahasiswi FISIP USU

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca