29 C
Medan
Kamis, 2 Mei 2024

Menumbuhkan Solidaritas dan Hakiat Petani yang mulai memudar

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

Deliserdang, akses.co- Indonesia memiliki luas lahan lebih dari tujuh juta hektar dan lahan-lahan tersebut menjadi salah satu sumber mata pencaharian bagi penduduk Indonesia. Pertanian menjadi salah satu penopang pembangunan Indonesia karena mayoritas dari masyarakat Indonesia adalah petani.

Petani bagi beberapa orang bukan hanya sebatas profesi saja, melainkan juga sebagai identitas yang melekat pada individu sehingga mencerminkan latar belakang dari kemajuan sumber daya manusia bangsa tersebut, akan tetapi pada masa kini orang-orang mulai melupakan petani sebagai salah satu pertahanan negara dibidang ketahanan pangan.

Melihat faktor yang terjadi di dunia pertanian saat ini, Elin Purnama, mahasiswi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU yang melaksanakan Praktikum Kerja Lapangan di DPW Serikat Petani Indonesia Sumatera Utara, melihat sisi permasalahan lewat model pelayanan intervensi mikro.

Selama PKL, Elin melakukan assessment kepada Bapak Sehat Sinulingga, seorang petani yang berada di Desa Damak Maliho, Deli Serdang untuk menyelesaikan masalahnya. Sehat Sinulingga (58 thn) merupakan seorang petani yang tidak memiliki tanah. Faktor tanah yang tidak tersedia akibat konflik lahan membuat dia tidak lagi merasa seperti seorang petani. Dia menganggap bahwa seseorang dikatan petani apabila individu tersebut memiliki tanah. Selain itu, beliau menjadi lebih tertutup dengan tetangganya dan tidak lagi dekat dengan sesama petani akibat kurangnya konsolidasi antar rukun tetangga.
Ellin, dengan model assesment tools Ecomap mendapatkan permasalahan utama dari Bapak Sehat Sinulingga. Model ini menggunakan 4 tahapan, yaitu assessment, planning, intervensi dan terminasi.

Tahap assessment atau pengungkapan dan pemahaman masalah adalah suatu tahap untuk mempelajari masalah-masalah yang dihadapi klien, dan didapati yang menjadi masalah Bapak Sehat Sinulingga adalah dia tidak memiliki rasa percaya diri sebagai petani akibat lahannya yang direbut sehingga membuat dia sekarang ini tidak memiliki lahan selain itu, hubungan antar tetangga juga renggang akibat ada perselisihan dan kuranganya konsolodiasi sesama petani. Beliau merasa bahwa dirinya dan tetangganya tidak memiliki hubungan emosional yang erat. Pada tahap planning, Elin membuat perencanaan atau strategi atas solusi dari permasalahan beliau.

Perencanaannya adalah membuat program edukasi Aksi Solidaritas Petani via zoom meeting di desa Damak Maliho dengan melibatkan Bapak Sehat dan tetangganya sebagai orang yang menjadi sasaran program, dengan Tahap intervensi yang menjadi tahap ketiga dilakukan untuk menghasilkan perubahan berencana pada diri klien agar lebih terbuka dengan identitasnya sebagai petani yang sedang memperjuangankan tanahnya.

Dilanjutkan dengan tahap Evaluasi, disini saya dan klien kembali, penilaian dilakukan terhadap tercapainya tujuan untuk mepererat ikatan solidaritas antara bapak Sehat Sinulingga dengan tetangga disekitarnya.Terakhir, tahap terminasi dilakukan sebagai tahap final dari permasalahan dan sudah menghasilkan kemajuan-kemajuan terhadap diri klien.

Setelah tahapan intervensi permasalahan yang dialami Bapak Sinulingga selesai diharapkan Bapak Sinulingga dapat kembali terbuka dengan tetangga disekitarnya dan tidak setengah-setengah dalam mengakui identitasnya sebagai seorang petani.

Lokasi Praktik Kerja Lapangan : Serikat Petani Indonesia (Sumatera Utara)Supervisior Sekolah : Fajar Utama Ritonga, S.Sos, M.Kesos.

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca