30 C
Medan
Jumat, 17 Mei 2024

Sumut Sambut Tren Kepemimpinan Muda

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Tren kepemimpinan muda baik tingkat global maupun nasional harus juga dipersiapkan di Sumatera Utara, terutama dalam pertarungan Pilkada Gubernur Sumatera Utara.

“Untuk menyusun keberhasilan kaum muda dalam merebut kekuasaan di Sumut, maka kaum muda harus memenangkan kontestasi kepemimpinan di tingkat kabupaten/kota,” kata Ketua DPD KNPI Sumut, Sugiat Santoso, Rabu (12/7/2017).

Kemenangan kaum muda dalam konstestasi politik global seperti Kanada dan Prancis harus dinilai sebagai momentum, dan ini berlanjut ke level nasional seperti Ridwan Kamil di Bandung dan Bima Arya di Bogor. Ini saatnya Sumatera Utara juga mendudukkan pemimipin mudanya di lini-lini kekuasaan,” ujar Sugiat saat menjadi pembanding dalam diksusi Membedah Deli Serdang Masa Depan, di Sabas Cafe Jalan RS Haji Medan Estate.

Kata Sugiat, kehadiran pemimpin muda di beberapa daerah melahirkan pergeseran model birokrasi dan semula feodelistik birokrasi menjadi model birokrasi modren yang lebih cair dan inovatif. “Biasanya ada istilah tua dilayani muda dilayani, kaum muda mampu meretas itu, terlihat beberapa kepala daera yang masih muda memiliki energi berbeda dengan inovasi-inovasi yang patut diapresiasi,” jelasnya.

Sugiat juga menegaskan, dirinya memiliki tanggung jawab moral untuk mendudukkan pemimpin muda di Sumut, terutama di tingkat Kabupaten dan Kota. Catatan Sugiat Kabupaten Deli Serdang termasuk wilayah strategis sebagai palagan kaum muda dalam konstestasi pilkada mendatang.

“Saya hadir dalam Diskusi Deli Serdang Masa Depan adalah bukti komitmen saya untuk kaum muda, bersama Bung Effendi Syahputra selaku inisiator Deli Serdang Masa Depan, saya meyakini orang-orang muda harus kita dukung bersama dan kita menangkan, jika bung Effendi Syahputra serius, saya akan dukung dengan seluruh kemampuan saya,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat politik Sumatera Utara, Faisal Riza mengingatkan bahwa kehadiran kaum muda juga harus didukung dengan kompetensi dan konsep-konsep mumpuni.

“Kompetensi ini sangat penting, banyak kaum tua menganggap kaum muda sebagai kaum serampangan, nah ini perlu dijawab dengan kompetensi itu,” kata Faisal.

Effendi Syahputra dalam paparannya menjelaskan bahwa gerakan Deli Serdang Masa Depan merupakan gerakan anak muda yang merasa gelisah dengan keadaan Deli Serdang saat ini, tidak hanya semata bicara masalah, melainkan mengedepankan kontribusi dengan dukungan inovasi kreatif.

“Ada tiga poin besar yang kita mimpikan terhadap Deli Serdang, mekahirka optimisme publik, menciptakan pembangunan berkeadilan dan mendorong modernisasi birokrasi,” ujarnya.

Ketiga poin besar tersesebut kata Effendi ditopang oleh strategi kreatif bagaimana pembangunan berjalan lebih efesien, ada kemudahan dan terbangunnya relasi yang sama atara pemerintah dengan warganya.

“Kita perlu belajar dari daerah lain, kepemimpinan tanpa inovasi membuat perubahan sulit diterjemahkan, bisa jalan di tempat atau bahkan mundur, waktu bergera maju dengan modernisasi di segala lini, dan pemimpin sebaiknya menyesuaikan diri dengan itu sehingga tidak tertinggal dari daerah lain, masyarakatnya berkembang maju dan dapat menikmati hasil pembangunan berupa kesejahteraan hidup,” ujarnya.

Diskusi Membedah Deli Serdang Masa Depan dihadiri langsung oleh Effendi Syahputra selaku insiator gerakan perubahan di Deli Serdang, Sugiat Santoso selaku Ketua KNPI Sumatera Utara dan Faisal Riza, Pengamat Politik Sumatera Utara serta diikuti sejumlah aktivitis Sumatera Utara dari berbagai organisasi pemuda dan organisasi mahasiswa. (rel/rur)

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca