akses.co – Faisal Riza, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) masih meragukan sosok Tengku Erry Nuradi akan diusung Partai NasDem di Pilgub Sumut 2018. Harus diakui, terjadi anomali sikap politik Partai NasDem di Pilkada Sumut.
Faisal mengatakan, dalam Pemilu dan Pilkada, Partai NasDem, kecenderungannya mendukung incumbent atau calon yang berpotensi menang di awal permainan (proses pencalonan). Menurutnya, Partai NasDem ingin cepat membesarkan partainya lewat cara itu. Fenomena ini dimulai saat Pilpres 2014.
“Saat itu, PDIP belum menyatakan akan mengusung Jokowi yang notabene kader PDIP, NasDem sudah duluan mendeklarasikan Jokowi,” ujarnya, di Medan, Selasa (11/7/2017).
Kemudian itu berlanjut di Pilkada Jakarta dengan mendukung Ahok dan Pilkada Jabar dengan mendukung Ridwan Kamil. Tapi anehnya kata Faisal, hal itu tidak terjadi di Sumut. “Padahal, Tengku Erry, sosok petahana yang juga Ketua DPW NasDem, belum dapat kepastian akan didukung atau tidak. Apakah NasDem tak yakin Erry untuk menang?” bebernya.
Di sisi lain, Faisal mengaku bisa memahami sikap kehati-hatian Partai NasDem sehingga belum berani mendeklarasikan Tengku Erry. Hal ini tak terlepas dari dinamika politik di Sumut yang berbeda dengan daerah lain. Sebab sebelumnya, terjadi kasus-kasus hukum di Sumut dan menyeret elit politik.
“Banyak yang terlibat dalam kasus itu dan saat ini kasusnya masih berproses di KPK. Sebagian besar nasyarakat Sumut tahu, Erry ada dalam pusaran kasus hukum tersebut. Mungkin ini yang membuat NasDem banyak berpikir,” terangnya.
Sebelumnya, Politisi Partai NasDem, Nezar Djoeli, mengatakan, deklarasi Partai NasDem untuk mengusung Tengku Erry di Pilgub Sumut 2018 akan dilakukan Agustus 2017. “Bulan depan, Agustus kita deklarasi. Ini soal proses saja. Kita akan usung Ketua DPW Partai NasDem yang juga Gubsu saat ini untuk maju lagi di Pilgub Sumut,” bebernya. (rur)