26.7 C
Medan
Selasa, 30 April 2024

Jadi Suami Ideal Sesuai Ajaran Nabi

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

Suami yang menjaga hubungan baik dengan Allah SWT menjadi suami yang didambakan-didambakan. Hal itulah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam kehidupannya sehari-harinya, Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan untuk menjadi suami teladan.

Dikutip dari www.konsultasiislam.com, beberapa hal yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW untuk menjadi suami yang baik diantaranya meningkatkatkan ketaatan kepada Allah SWT, memberikan nafkah dan bertanggungjawab kepada istri, mengajarkan dan menjadi teladan di keluarga, sabar dan tabah, romantis dan berpengarai lembut, pemimpin dan dominan dalam rumah tangga, mendoakan kebaikan untuk keluarga,

Suami yang ideal tentu adalah suami yang selalu menjaga hubungan baiknya dengan Allah SWT. Karena jika seseorang tidak takut kepada Allah SWT, maka dia akan lebih meremehkan urusannya dengan manusia biasa. Bagaimana mungkin seseorang bisa berlaku baik kepada makhluk yang penuh kekurangan, sedangkan sang Khaliq yang maha sempurna saja dia durhakai.

Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT yang terdapat di surat QS. Ath-Thalaaq: 2-3 yang artinya :

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya”.

Selain taat kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW juga memberikan contoh untuk menjadi suami ideal dengan cara menafkahi dan bertanggungjawab kepada keluarga. Sesuai dengan hadits nabi, beliau bersabda:

Hendaknya suami itu memberi nafkah untuk makanan bagi istrinya sebagaimana yang dimakannya, memberi pakaian baginya sebagaimana yang layak dipakainya, tidak memukul wajahnya, tidak mendokan keburukan dan mencelanya dan tidak memboikotnya (dikala bersalah) kecuali di dalam rumah saja.” (HR. Abu Daud).

Mengajarkan dan menjadi teladan di keluarga juga menjadi hal penting untuk menjadi suami ideal.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di Al Qur’an :

Dan ceritakanlah kisah Ismail di dalam al-Qur’an. Sesungguhnya dia adalah seorang yang benar janjinya dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan dia selalu memerintahkan kepada keluarganya untuk menunaikan shalat dan membayar zakat.” (QS Maryam: 54-55).

Nabi Muhammad SAW juga bersabda :
Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun di malam hari lalu dia melaksanakan shalat, kemudian dia membangunkan istrinya, kalau istrinya enggan maka dia akan memercikkan air pada wajahnya…” (HR. Abu Daud).

Seorang suami ideal juga harus sabar dan tabah. Nabi Muhammad SAW bersabda:

Berbuat baik kepada kaum wanita, karena sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk (yang bengkok), dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atas, maka jika kamu meluruskannya (berarti) kamu mematahkannya, dan kalau kamu membiarkannya maka dia akan terus bengkok, maka berwasiatlah (untuk berbuat baik) kepada kaum wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Romantis dan berperangai baik juga menjadi hal penting untuk menjadi seorang suami ideal.

Nabi Muhammad SAW bersabda :

Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik dalam bergaul dengan keluargaku.” (HR. Bukhari).

Dalam kehidupanya, sang teladan Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam sendiri beliau sangat romantis dan lembut kepada para istri-istrinya. Beliau memanggil dengan panggilan mesra, bercanda, melakukan permainan bersama mereka, makan bersama dan lain sebagainya.

Sebagai suami ideal juga harus bisa memimpin keluarganya. Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT :

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan).” (QS an-Nisaa’: 34).

Suami ideal juga harus mendoakan keluarganya. Allah SWT berfirman “Dan orang-orang yang berkata:

Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam (panutan) bagi orang-orang yang bertakwa” (QS al-Furqaan: 74).

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menjelaskan tentang kewajiban seorang suami terhadap istrinya :

…Dan tidak mendokan keburukan baginya” (HR. Abu Daud).

- Advertisement -[the_ad_placement id="iklan-diabwah-artikel"]

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

Berikan Komentar anda

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca